MANAberita.com – AMERIKA Serikat mengungkapkan bahwa pemerintah Rusia bertanggung jawab penuh atas peretasan dan serangan siber terhadap sejumlah situs Ukraina termasuk dua bank pelat merah.
“Kami percaya bahwa pemerintah Rusia bertanggung jawab atas serangan siber skala luas terhadap bank-bank Ukraina pekan ini,” kata wakil penasihat keamanan nasional untuk teknologi siber AS, Anne Neuberger.
Melansir dari cnnindonesia.com, Neuberger mengungkapkan bahwa memiliki informasi teknis yang menghubungkan Rusia dengan serangan siber itu
“Kami memiliki informasi teknis yang menghubungkan Direktorat Intelijen Utama Rusia, atau GRU, sebagaimana diketahui bahwa infrastruktur GRU terlihat mentransmisikan komunikasi volume tinggi ke IP berbasis Ukraina. alamat dan domain,” kata Neuberger.
Dalam melakukan serangan, Rusia mengandalkan proses atribusi yang panjang.
“Rusia suka bergerak dalam bayang-bayang dan mengandalkan proses atribusi yang panjang sehingga dapat melanjutkan perilaku jahatnya terhadap Ukraina di dunia maya, termasuk penentuan posisi awal untuk kemungkinan invasi,” kata Neuberger.
Neuberger mengatakan bahwa serangan ini bisa jadi menjadi pondasi bagi serangan dunia maya yang lebih besar sebelum invasi darat.
“Meskipun berdampak terbatas, serentetan serangan siber baru-baru ini di Ukraina konsisten dengan upaya Rusia dalam meletakkan dasar bagi serangan siber yang lebih mengganggu yang menyertai potensi invasi lebih lanjut ke wilayah kedaulatan Ukraina,” kata Neuberger.
Neuberger mengatakan pemerintah AS terus memberikan dukungan terhadap pemerintah Ukraina. Neuberger juga mengatakan telah berbagi informasi intelijen dengan Ukraina dan sekutu Eropa lannya.
Sebelumnya, dua bank yang terkena serangan siber itu adalah Oschadbank dan Privat. Keduanya merupakan lembaga keuangan terbesar di Ukraina. Selain itu, situs Kementerian Pertahanan Rusia juga diretas. Serentetan serangan siber ini disebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Ukraina.
[SAS]