Banyak Token Bermunculan, Aspakrindo: Jangan Tergiur Karena Public Figure

MANAberita.com – KETUA Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, menyambut baik perkembangan dan inovasi yang terjadi di industri aset kripto dan ekosistem blockchain di Indonesia.

Menurutnya, kini masyarakat sudah antusias dengan segala perkembangan dan hal-hal baru mengenai aset kripto, NFT, DeFi, GameFi dan lainnya yang masuk dalam ekosistem blockchain. Meski demikian, antusiasme ini juga perlu dibarengi dengan sikap kehati-hatian dari investor.

“Banyak koin atau token yang bermunculan memanfaatkan hype di tengah masyarakat. Perlu ditekankan, untuk merilis koin atau token yang memiliki standar global itu tidak mudah. Ada proses due diligence yang harus dipenuhi,” kata Manda dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 11 Februari 2022.

Baca Juga:
7 Cara Masak Ini Bisa Bikin Tahu Jadi Makanan Internasional

Melansir dari Tempo.co, Manda menjelaskan bahwa masyarakat harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan masuk atau membeli sebuah aset kripto. Sebuah proyek kripto yang baik dan benar akan selalu membagikan whitepaper lengkap, sama halnya dengan prospektus di dunia saham saat perusahaan akan melakukan IPO.

Dalam whitepaper tersebut, akan dijelaskan proses roadmap ke depan dari aset kripto yang dibuat dan pengembangannya ke depan. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan investor menurut Manda adalah meneliti dan memeriksa tim dan partner di balik developer aset kripto tersebut.

“Jangan tutup mata dan terlena dengan sosok public figure,” katanya.

Baca Juga:
Pembunuh Budi Hartanto Ditangkap, Polisi: Pelakunya Kekasih Sejenis Korban

Dengan melakukan riset, masyarakat diharapkan bisa menilai suatu proyek kripto yang baik atau tidak. Proyek kripto yang kurang baik dapat berdampak pada keberlangsungan industri yang sudah dibangun sejak lama.

“Proyek kripto yang kurang baik dan bisa merusak industri selalu memakai konsep brand marketing yang tidak masuk akal, melebihi dari capaian, dan selalu menonjolkan kemewahan. Koin atau token apapun kalau tidak komitmen dan tidak memikirkan utility untuk memecahkan masalah, maka bisa berpotensi merusak industri,” kata Manda.

[SAS]

Komentar

Terbaru