MANAberita.com – WARGA Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, kembali resah lantaran puluhan polisi dan TNI kembali berdatangan hari ini, Sabtu (12/02/2022).
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi menyatakan telah menarik 250 personel yang diterjunkan di Desa Wadas.
Melansir dari Tempo.co, Khamidah, Warga Wadas, mengatakan kedatangan Aparat gabungan tersebut kembali menambah trauma setelah polisi mengepung dan menangkap 67 warga dan pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta pada Selasa lalu. “Gimana kami bisa tenang kalau datang lagi,” kata dia, Sabtu, 12 Februari 2022.
Di video Wadas Melawan, polisi dan tentara menggunakan truk melintasi desa dengan jalan yang berkelok-kelok itu di perbukitan. Selain itu, mereka terlihat berada di beranda rumah-rumah warga.
Menurut pengamatan warga, sejak Jumat siang, polisi sudah tidak terlihat di pos-pos penjagaan, balai desa, rumah-rumah warga, dan hutan Wadas. Penarikan itu membuat sebagian warga lebih tenang. Mereka mulai berani beraktivitas, misalnya berkumpul bersama anggota keluarga, pengajian pada Jumat malam.
Tapi, hari ini mereka melihat ada sepuluh truk polisi yang melewati perkampungan. Imel, anak muda Wadas menyebutkan, sebagian warga masih mengalami trauma sehingga terhambat untuk berladang di hutan.
Kepala Kepolisian Resor Purworejo, Ajun Komisaris Besar Polisi Fahrurozi menyebutkan 30 polisi, tentara, dan pegawai kecamatan datang ke Wadas untuk kerja bakti, membersihkan masjid, dan musala. Mereka juga mengecat dan bakti sosial bersama warga. “Itu kegiatan rutin program kerja Pangdam dan Kapolda,” kata dia.
Kedatangan polisi di Wadas menurut dia tugas rutin patroli untuk menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Dia juga menyebutkan keberadaan polisi untuk memastikan situasi kondusif.
Hari ini Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara dan timnya bertemu warga Wadas, baik yang setuju maupun menolak tambang. Kedatangan Komnas HAM untuk menggali keterangan tentang kekerasan yang terjadi pada Selasa lalu. Selain itu, Komnas juga menyiapkan pemulihan trauma anak dan dan perempuan paskapenangkapan warga Wadas. Beka menyatakan telah berkomunikasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia untuk pemulihan trauma.
[SAS]