MANAberita.com – NEGARA Uni Emirat Arab, telah membangun sebuah museum yang menghadirkan gambaran futuristic bernama Museum of the Future.
Museum yang sudah dibuka sejak beberapa hari lalu itu menghadirkan stasiun luar angkasa di tahun 2071 dan hutan hujan tropis, berbentuk telur raksasa berwarna perak dengan lubang ditengahnya, memiliki tujuh lantai dan terletak di distrik keuangan Dubai, dirancang oleh arsitek Shaun Killa
Melansir dari korankaltim.com, Museum of the Future dibuat dari logam dengan tinggi 77 meter atau 252 kaki, tanpa jendela dan tangga spiral putih mencolok yang menjulang.
Di dalam telur raksasa ini pengunjung dapat melihat seperti apa kehidupan di dalam stasiun luar angkasa tahun 2071, sementara yang lain adalah rekreasi digital dari hutan hujan tropis yang ‘mewah’.
Pengunjung yang datang juga bisa memainkan cerita mereka sendiri di luar angkasa saat berada di tempat ini.
Bagian hutan hujan di lantai berikutnya, yang disebut Vault of Life adalah rekreasi nyata dari hutan hujan Amazon di Leticia, Kolombia yang menggambarkan ekosistem hutan hujan dengan realisme yang tak tertandingi.
Selanjutnya adalah tampilan Al Waha yang disebut-sebut sebagai kesempatan bagi pengunjung untuk mengeksplorasi diri mereka di dunia yang merangsang indra didalam tubuh.
Disini, pengunjung museum dapat memulai perjalanan pribadi di lingkungan yang berpusat pada kesehatan dan kesejahteraan, terlepas dari teknologi, memungkinkan mereka untuk bermeditasi, terhubung kembali dengan diri mereka sendiri dan memulihkan keseimbangan alami.
Bergerak ke bawah, pengunjung akan menemukan tampilan Tomorrow Today. Ini ‘mengeksplorasi cara-cara kontras di mana teknologi dapat membentuk masa depan dan tanggapan luas yang dapat diberikannya terhadap tantangan yang dihadapi planet dan masyarakat.
Terakhir, pada tingkat terendah, pengunjung akan berada di bagian Pahlawan Masa Depan, ruang bermain yang dirancang untuk anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Ruang ini bertujuan untuk mendorong pemikiran muda untuk membuat penemuan baru tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.
Di jantung museum, terdapat aula serbaguna yang dapat menampung hingga 1.000 orang dan satu lagi dengan kapasitas 345 kursi yang bisa digunakan untuk kuliah dan lokakarya interaktif.
Museum ini juga menawarkan kursus penelitian lanjutan tentang temuan terbaru dalam ilmu manusia, bekerja sama dengan universitas dan lembaga penelitian internasional.
Terlebih lagi, ada laboratorium di seluruh gedung yang menguji ide-ide di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, kota pintar, energy dan transportasi.
Museum, yang dibuat oleh arsitek Shaun Killa dari Killa Design yang berbasis di Dubai, dirancang untuk menjadi’ikon arsitektur dan budaya dunia.
Butuh waktu 18 bulan untuk membangun tempat seluas 17.600 meter persegi yang terbuat dari 1.024 buah baja tahan karat ini.
Bangunan museum dihiasi dengan kaligrafi Arab, mencantumkan tiga kutipan yang ditulis oleh Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden dan Perdana Menteri UEA.
Yang pertama berbunyi “Kita mungkin tidak hidup selama ratusan tahun, tetapi produk kreativitas kita dapat meninggalkan warisan lama setelah kita tiada.”
Yang kedua adalah “Masa depan adalah milik mereka yang dapat membayangkannya, merancangnya, dan melaksanakannya. Itu bukan sesuatu yang Anda tunggu, melainkan ciptakan,”
Sementara yang ketiga mengatakan: ”Inovasi bukanlah kemewahan intelektual. Ini adalah rahasia di balik evolusi dan peremajaan bangsa dan masyarakat.”
Kutipan ini juga muncul di dinding putih interior museum. “Museum Masa Depan adalah museum hidup, terus beradaptasi dan bermetamorfosis karena lingkungannya mendorong perubahan terus-menerus dan berulang. untuk pameran dan atraksinya,” kata Mohammed Al Gergawi, Menteri Urusan Kabinet UEA dan Ketua Yayasan Masa Depan Dubai
‘Museum menyatukan futuris, pemikir, innovator dan publik dalam uji coba ide-ide yang menentukan dunia masa depan dan membentuk cara kita berinteraksi dengan dunia kita yang akan datang,” sebutnya lagi.
Sementara Khalfan Belhoul, CEO dari Dubai Future Foundation, menambahkan kalau fokus uniknya pada masa depan membuat museum menyatukan para futuris, pemikir, innovator dan masyarakat dalam sebuah ide yang menentukan dunia masa depan. “Kami berinteraksi dengan dunia kita yang akan datang,” kata Belhoul.
[SAS]