MANAberita.com – KOORDINATOR Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kristianto mengungkapkan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi mengalami erupsi.
Melansir dari Kompas.com, pemantauan yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga Sabtu (5/2/2022) sore menunjukkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak empat kali dalam sehari.
Berikut langkah mitigasi bencana yang dilakukan oleh PVMBG di antaranya:
- Imbauan radius bahaya 2 km
Selain memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau, Devi juga menyebutkan pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius bahaya 2 kilometer.
Imbauan tersebut lantaran Gunung Anak Krakatau kini telah memasuki masa erupsi sehingga mengeluarkan material erupsi yang membahayakan masyarakat di sekitar kawah.
- Mengirim tim tanggap darurat
PVMBG juga akan mengirimkan tim tanggap darurat untuk melakukan evaluasi data secara mendetail guna melihat potensi ancaman bahaya Gunung Anak Krakatau.
“Kami akan mengirim tim tanggap darurat. Rencananya akan dikirim minggu depan. Nanti kami akan melakukan evaluasi data lebih detail untuk melihat potensi ancaman bahaya beberapa waktu ke depan,” kata Devi.
Tim tanggap darurat tersebut terdiri dari para ahli ahli vulkanologi yang akan memperkuat pemantauan analisis dan estimasi potensi bahaya.
Tim tanggap darurat berangkat dari Bandung menuju Pasaruan, Banten, yakni tempat salah satu pos PVMBG yang melakukan monitoring Gunung Anak Krakatau selama 24 jam setiap hari.
Pos pematauan Gunung Anak Krakatau lainnya yang juga melakukan pemantauan sepanjang hari berada di Kalianda, Lampung.
“Masyarakat tidak perlu panik. Tetapi mereka diimbau untuk tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pemerintah, yakni tidak beraktivitas di dalam radius 2 km,” pungkas dia
[SAS]