MANAberita.com – TERSANGKA perampokan toko kamera yang berada dekat dengan rumah Kapolda Jateng Irjen Ahmad Lutfi, di Semarang, serta menewaskan penjaga malam dibekuk, Selasa (29/3). Modus aksinya ialah berpura-pura menginap di sekitar lokasi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro menjelaskan tersangka bernama Rismantoro (23), warga Desa Karangsambung, Kebumen, Jateng, itu merupakan pelaku tunggal dalam peristiwa yang menewaskan petugas keamanan toko Supriono (38) tersebut.
Mengutip CNN Indonesia, Ia menuturkan perampokan tersebut bermula dari kedatangan pelaku yang berpura-pura meminta izin kepada korban untuk menginap di sekitar lokasi toko.
“Korban Supriono mengizinkan dan sempat memfoto pelaku dan kartu identitasnya, kemudian melaporkannya ke WhatsApp Group (WAG) petugas keamanan,” katanya, dalam konferensi pers di kantor Polda Jawa Tengah, Kamis (31/3).
Rismantoro, pada Selasa (29/3) dini hari, membawa alat las, obeng, linggis, untuk menjebol toko itu. Supriono pun langsung memergokinya. Tak ingin gagal, tersangka menghantam kepala korban dengan batu hingga menggorok lehernya.
“Begitu korbannya tewas barulah pelaku dengan santai membobol toko kamera dan menggasak sejumlah kamera, lensa dan drone,” terang Djuhandani.
Rismantoro, ditemui di konferensi pers yang sama, menyebut aksinya membobol toko kamera dilakukan selama hampir 3 jam, yakni pukul 01.00 hingga 04.00 WIB.
“Saya kerjakan selama hampir 3 jam karena kondisinya sudah aman, penjaga sudah meninggal. Tadinya mau jebol rolling door pakai alat las, namun karena lama akhirnya dia melihat plafon kamar mandi berlubang dan dari situlah pelaku akhirnya masuk dan turun ke dalam toko kamera dengan jebol plafon,” urai tersangka.
Pada pagi harinya, Supriono ditemukan tewas dengan luka robek di kepala, leher, dan dada. Sejumlah kamera dan drone pun raib dari toko yang jaraknya tak sampai 100 meter dari Rumah Dinas Kapolda Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, dan Kasdam IV Diponegoro itu.
Saat olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mendapat informasi dari warga yang melihat seseorang mondar-mandir di Sungai Kelud, Sampangan, serta membersihkan badan dan bajunya. Warga juga melihatnya menaruh sesuatu di sungai pada subuh.
Menelusuri informasi itu, Djuhandai menyebut pihaknya lantas menemukan ponsel korban yang dibuang ke Sungai Kelud. Dari ponsel korban inilah Polisi mendapati foto seseorang berikut foto KTP-nya yang dibagikan ke rekan-rekan sekuriti korban.
“Ada handphone korban dibuang pelaku ke sungai, kita temukan, terus kita dalami ada foto orang dan KTP-nya yang dikirim korban pada malam sebelumnya,” ungkap dia.
Polisi pun mengendus keberadaan Rismantoro, warga Desa Karangsambung, Kebumen, di luar Semarang. Pelaku ditangkap saat keluar rumah dengan menumpang sepeda motor.
Kepada Polisi, pelaku yang kesehariannya bekerja sebagai pelukis ini mengaku telah merencanakan aksi pencurian di toko kamera Focus Nusantara yang ada di dalam ruko itu.
“Pelaku ini langsung mengakui perbuatannya. Dia memang telah merencanakan aksi untuk mencuri,” ucap Djuhandani.
(sas)