Manaberita.com – MULAI hari ini harga Pertamax naik dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter. Di tengah kenaikan harga pertamax tersebut banyak masyarakat yang mengaku ingin beralih ke Pertalite.
Melansir dari detikcom, masih ada SPBU Pertamina yang tidak menyediakan BBM Pertalite. Hal tersebut ditemui di salah satu SPBU yang terletak di bilangan Cirendeu, Tangerang Selatan, Jumat (1/4/2022).
“Kami belum ada Pertalite, jadi belum buka, biasanya juga ada,” kata salah petugas SPBU.
Di sisi lain, memang banyak masyarakat yang khawatir Pertalite bakal hilang seiring dengan naiknya harga Pertamax. Marwan salah satu pengemudi ojek online yang ditemui detikcom di SPBU tersebut mengatakan Pertalite mulai sulit ditemui belakangan. Kalaupun ada antreannya sangat panjang.
“Kalau Pertalite suka susah sekarang-sekarang ini. Pas ada juga antre banget,” ujar Marwan.
Marwan sendiri mulai pikir-pikir untuk pindah ke Pertalite seiring dengan naiknya harga Pertamax. Menurutnya, selama ini dia menggunakan Pertamax demi menjaga mesin motornya.
“Saya kan ojek online, motor dipakai tiap hari. Pakai Pertamax biar mesin enak aja. Tapi kalau Pertamax naik segitu gedenya ya kayaknya mau pindah aja pakai Pertalite deh saya,” ungkap Marwan.
Stok Pertalite Aman
Di sisi lain, Pertamina meminta masyarakat tak perlu khawatir soal stok Pertalite. Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting memastikan stok Pertalite akan mencukupi kebutuhan masyarakat. Dia membeberkan stok Pertalite akan cukup setidaknya hingga 20 hari ke depan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami pastikan stok pertalite mencukupi. Data kami Pertalite 78% itu dari konsumsi gasoline. Untuk stok berada di level 20 hari,” ujar Irto.
Irto pun mengimbau agar masyarakat yang sudah menggunakan Pertamax tak pindah ke Pertalite seiring dengan kenaikan harga yang terjadi.
“Kami juga sangat mengimbau agar pengguna Pertamax tetap menggunakan BBM non-subsidi tidak pindah ke Pertalite,” imbau Irto.
(Rik)