Minta WNI Tak Terpancing, Indonesia Kecam Pembakaran Alquran di Swedia

  • Senin, 18 April 2022 - 08:58 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – PEMERINTAH Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), mengecam aksi pembakaran Alquran di Swedia pada 14 April lalu yangvdilakukan oleh politikus Rasmus Paludan.

Aksi yabg dilakukan oleh Paludan tersebut memicu bentrokan antara umat Islam dan polisi di Kota Linkoping dan Norkoping.

“Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al Qur’an di Swedia oleh Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark, di kota Linkoping dan Norkoping,” bunyi pernyataan Kemlu RI, Sabtu (16/4/2022).

Melansir dari iNews.id, Paludan juga menistakan Alquran dalam aksi serupa pada Jumat (15/4/2022) di Kota Rinkeby dan Örebro, Swedia.

“Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji,” kata Kemlu.

Selanjutnya, Kedutaan Besar RI di Stockholm mendesak seluruh WNI di Swedia tidak terpancing dengan aksi Paludan.

“KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia untuk tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan di Swedia.”

Bentrokan juga terjadi di Malmo, Sabtu (16/4/2022). Ironisnya, meski mendapat kecaman dan tentangan, Paludan masih leluasa mengulangi aksinya di kota tersebut memicu bentrokan susulan massa demonstran dengan polisi. Massa yang marah membakar dan merusak kendaraan di jalanan.

Seperti diberitakan, kerusuhan pecah di Linkoping dipicu demonstrasi pembakaran Alquran oleh politikus anti-Islam tersebut. Kerusuhan antara umat Islam setempat dengan polisi sudah pecah sebelum Paludan melakukan aksinya. Massa meluapkan kemarahan kepada polisi yang memberikan izin kepasa Paludan melakukan aksinya dengan merusak dan membakar mobil-mobil patroli.

Baca Juga:
Swedia Adakan Kembali Kontrol Perbatasan Karena Adanya Ancaman Serius

“Saya tidak melihat mobil polisi yang tidak rusak,” kata seorang saksi mata, kepada surat kabar Aftonbladet.

Kerusuhan juga menyebar ke Norrkoping melibatkan ratusan orang, membuat situasi sempat mencekam.

Polisi menangkap dua orang atas tuduhan melakukan perusakan dan kekerasan serta empat lainnya atas tuduhan berperilaku tidak tertib.

Baca Juga:
Nah! Malaysia Menghentikan Festival musik Setelah Band Inggris Kecam Undang-undang Anti-gay

Menteri Kehakiman Swedia Morgan Johansson dalam cuitannya mengecam kerusuhan tersebut serta Paludan. Menurut Johansson, Paludan sengaja melakukan aksinya untuk memprovokasi kelompok minoritas di Swedia. Ini bisa dilihat dari tempat dia membakar Alquran yakni di kota-kota dengan populasi Muslim yang relatif banyak.

“Adapun provokator ekstremis sayap kanan, reaksi seperti inilah yang ingin dia lihat. Tujuannya untuk menghasut orang satu sama lain. Saya mendesak semua kekuatan kebaikan untuk tetap tenang dan jangan terprovokasi. Pemerintah terus mengikuti perkembangan,” ujarnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru