MANAberita.com – SEJUMLAH warga dilarang beribadah ke Gereja Betlehem Efrata yang berada di kawasan Lanud Pattimura, Kota Ambon, Maluku seketika viral di media sosial (medsos). Danlanud Pattimura membantah kejadian tersebut.
Dalam video yang- beredar, tampak sejumlah orang baik pria dan wanita sedang berada di dekat pos penjagaan Lanud Pattimura pagi tadi. Terlihat pula sejumlah petugas berjaga dan seorang di antaranya menurunkan portal.
Dalam potongan video lainnya, warga berang karena merasa dihalangi masuk ke dalam gereja di kawasan Lanud Pattimura. Terdengar seorang warga yang merespons peristiwa itu dengan cara berteriak ke petugas.
“Jangan larang kita, jangan larang kita (ke) gereja,” ujar seorang pria.
Pria yang berteriak lantang tersebut tampak mengenakan kemeja hijau. Dia yang berteriak di depan portal yang sudah ditutup terlihat ditenangkan sejumlah rekannya lalu ditarik ke belakang.
Dalam potongan video berikutnya, tampak pula sejumlah petugas yang masing-masing menenangkan sejumlah warga. Petugas itu tampak berupaya meredam emosi warga.
Sementara dalam potongan video berikutnya lagi, tampak warga menyatakan kekecewaannya. Warga dengan gamblang menegaskan dilarang masuk ibadah ke gereja di kawasan Lanud Pattimura.
“Inilah momen yang terjadi pada hari ini tanggal 15 Mei tahun 2022. Umat mau datang ibadah dilarang disuruh pulang di Kompleks TNI Angkatan Udara Pattimura Ambon,” kata seorang pria berkemeja putih.
Mengutip detikcom, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb Andreas A. Dhewo merespons video viral. Dia membantah pihaknya melarang warga ibadah.
“Menanggapi kejadian tadi pagi, ada insiden tepatnya di pintu masuk pos Lanud Pattimura, kami menyampaikan yang pertama tidak ada pihak Lanud Pattimura melarang warga untuk beribadah di gereja-gereja yang terdapat di dalam area Lanud Pattimura,” kata Andreas kepada wartawan.
Andreas mengatakan dirinya juga merupakan seorang umat Kristiani. Dia menegaskan tidak mungkin Lanud Pattimura menghalangi warga beribadah.
“Saya sendiri seorang Kristiani tidak mungkin komandan seorang Kristiani melarang saudara-saudaranya beribadah. Yang kedua tidak ada juga sweeping di dalam gereja, semuanya normal-normal saja,” tutur Andreas.
(sas)