MANAberita.com – TINGGINYA harga jual tandan buah sawit (TBS) membuat petani sawit tersenyum lebar. Namun hal ini berimbas dengan maraknya kasus pencurian buah sawit di perkebunan.
Kondisi ini tentu membuat sebagian petani sawit yang tergabung dalam koperasi produsen Dayak Misik, Desa Penda Durian, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, mengeluh.
Para petani resah sehingga membuat sayembara untuk menangkap maling sawit. Pengumuman secara terbuka tangkap maling berhadiah dilakukan oleh pengurus koperasi tersebut. Sayembara ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berpartisipasi. Foto spanduk sayembara itu pun viral di media sosial.
Mengutip celebrities.com, Pengurus Koperasi Produsen Dayak Misik, Dansyah mengungkapkan, sejak harga buah kelapa sawit naik, aksi pencurian di lapangan kian marak. Sehingga tidak terkendali lagi dan mengakibatkan kerugian besar.
Oleh sebab itu mereka membuat pengumuman secara terbuka bagi siapa saja yang bisa menangkap pelaku pencurian. Caranya dengan memberikan upah kepada siapa saja yang berhasil menangkap maling tersebut.
Penangkapan pelaku pada malam hari akan diberi upah Rp3 juta dan siang hari Rp2 juta disertai barang bukti tandan buah segar atau brondolan, alat panen dan barang bukti lainnya.
“Bagi siapa saja yang ingin bekerjasama dengan kami silahkan, tangkap pelaku curi sawit hadiahnya kami serahkan,” ujar Dansyah, Kamis, 12 Mei 2022.
Selain itu juga kata Dansyah ada bonus tambahan lagi dari bendahara sebesar Rp3 juta manakala pelaku bisa ditangkap. Menurutnya, para pelaku sudah meresahkan dengan tindakan maling, hingga cara semacam ini harus mereka tempuh, dengan harapan pelaku bisa ditangkap.
“Tindakan semacam ini tidak bisa dibiarkan, hari ini sawit di areal plasma kami yang dicuri, ke depan bisa saja milik masyarakat pribadi, ke mana lagi mengadu jika tidak kita lawan,” kata Dansyah.
(sas)