MANAberita.com – MEDIA sosial (medsos) warga di Kota Tegal, Jawa Tengah, dihebohkan dengan video viral sepasang remaja beradegan intim di pantai.
Parahnya, sepasang remaja tersebut beradegan intim saat banjir ROB menerjang.
Tak ayal, video mesum yang viral di medsos tersebut menghebohkan warga.
Berdasarkan penelusuran, peristiwa tersebut berlokasi di Objek Wisata Pantai Muarareja Indah, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Terjadi pada Senin (23/5/2022) sekira pukul 14.00 WIB.
Dalam video tampak bahwa pemeran wanita mengenakan seragam SMA, putih abu-abu.
Mereka melakukan mesum di anjungan warung yang cukup tertutup spanduk.
Lantas perbuatan sepasang remaja itu terungkap.
Mereka tertangkap basah oleh pengunjung dan pemilik warung di lokasi wisata.
Alhasil, kedua remaja tersebut diusir dari tempat wisata.
Kebenaran peristiwa ini telah diverifikasi melalui Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Muarareja Indah Kota Tegal, Setiawan Boni.
Ia mengatakan bahwa kejadian mesum yang viral tersebut terjadi di Pantai Muarareja Indah Kota Tegal.
Akan tetapi, pihaknya baru mengetahui setelah video itu viral di media sosial.
Sementara saat kejadian, tidak ada warga atau pemilik warung yang langsung melaporkan.
“Kalau menurut warga di sekitar lokasi kejadian, itu terjadi kemarin. Infonya itu pelajar dari luar Kota Tegal,” kata Boni, kepada tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).
Di lain pihak, Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Tegal, Maman Suherman mengaku, cukup kaget setelah mendapatkan informasi tersebut.
Ia segera memanggil pengelola wisata yang bersangkutan untuk memberikan arahan lebih lanjut.
Termasuk memberikan teguran agar lebih memantau keamanan dan ketertiban di Pantai Muarareja Indah, Kota Tegal.
“Kami tadi mengundang ketua Pokdarwis-nya, Mas Boni. Tapi dia jawab masih bolak-balik ke Polres. Besok akan saya panggil lagi,” ungkapnya.
Maman mengatakan, pihaknya pun secara langsung meminta agar bilik warung yang tertutup untuk dibongkar.
Sehingga anjungan pengunjung lebih terbuka dan tidak disalahgunakan.
Ia pun menegaskan, tidak boleh ada pemandu lagu ataupun minuman keras di objek wisata.
“Gubuk-gubuk warung yang tertutup langsung ditertibkan. Harus dibongkar agar terbuka,” jelasnya.
(sas)