Bisa Menikah Sesukanya Bagi Pria Suku Hamar, Apa Syaratnya?

  • Senin, 13 Juni 2022 - 22:29 WIB
  • Viral

MANAberita.com – SUKU Hamar di Ethiopia memiliki tradisi yang unik yaitu, pria melompati banteng tanpa menggunakan pakaian. Ritual itu wajib dilakukan seorang pria demi menunjukkan tanda-tanda kedewasaannya jika ingin menikahi wanita pujaan hatinya. Pria Hamar diizinkan menikah sebanyak yang ia mau asal mampu dengan syarat jika wanitanya harus berasal dari suku itu juga.

Ritual lompat banteng juga sekaligus menguji keberanian anak-anak muda yang beranjak dewasa dan tanda sudah siap membina rumah tangga.

Jika mampu melewati lompat banteng, maka itu pertanda pemuda tersebut sudah bisa menaklukkan rasa takutnya dan sanggup membangun keluarga sendiri.

Untuk itu tantangan melompati banteng ini merupakan pelajaran yang perlu dipelajari untuk menjadi pria dewasa, yakni dengan mengalahkan hewan tersebut.

Suku Hamar mengaku jika ritual yang dilakukannya sudah ada sejak tiga abad silam dan ritual tersebut sering dilakukan pada bulan Oktober atau November.

Setelah mereka berhasil melewati banteng, dilanjutkan dengan mencambuk wanita yang akan dinikahinya.

Baca Juga:
Christian Sugiono Tercyduk Lagi Bareng Wanita Lain di Kelab Malam, Tangannya Bikin Salfok

Cambukan yang diterima sekiranya sampai punggung wanita yang dicambuk berbekas, bahkan tak sedikit mengeluarkan darah. Semakin keras cambukan maka bisa dilihat seberapa besar rasa cintanya.

Supaya mengatasi sakitnya rasa cambukan tersebut, para wanita akan mengolesi punggungnya dengan minyak terlebih dahulu. Hal itu diyakini akan mengurangi rasa sakit.

Apabila wanita sudah melewati ritual tersebut, maka dari pihak pria baru boleh menikahi wanita yang telah dicambuknya itu.

Baca Juga:
Sebelum KRL Jakarta-Bogor Anjlok, Warga Dengar Suara Mengerikan ini

Selain itu, bekas cambukannya merupakan penanda bahwa sebelumnya wanita tersebut masih perawan atau belum pernah menikah. Rata-rata pria suku Hamar sendiri lebih memilih menikahi gadis.

Diketahui jika Suku Hamar banyak menempati lembah Omo di ujung barat daya Ethiopia. Populasinya mencapai hampir 25 ribu orang lebih dengan keseharian mereka yang mengembala ternak dan bertani.

(sas)

Komentar

Terbaru