MANAberita.com – PEMBERIAN oralit kedaluwarsa untuk balita 2 tahun yang diduga dilakukan oleh perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jombang viral di media sosial. Kedaluwarsanya oralit tersebut diketahui usai sakit yang dialami balita tersebut menjadi memburuk.
Insiden tersebut viral usai akun Facebook Ika Wahyuniasari mengunggah cerita kronologi apa yang dialami keponakan balitanya KC di Puskesmas Bandar Kedungmulyo, Jumat (10/6/2022).
Mengutip detikcom, didalam postingan tersebut, pemilik akun menceritakan bahwa keponakannya menderita demam, diare, dan muntah. Saat berobat ke puskesmas, perawat yang menangani memberikan oralit itu.
Ika Wahyuniasari juga mengunggah foto bungkus oralit yang tertera tanggal kedaluwarsa pada Mei 2022. Hingga malam ini, unggahan Facebook itu disukai 124 kali dan menuai 70 komentar dari netizen.
“Ya tuntut saja broo karena bkn tak sengaja tp disengaja itu oleh perawat,” tulis akun RG di kolom komentar.
“Mutu tenaga medis sangat mengerikan. Sudah jahat, gak ramah, oon pula. Efek maraknya bisnis dunia pendidikan,” komentar akun PR.
“Semoga lekas sembuh dedeknya,” cetus akun AL.
Ibu Balita KC, KN (22) mengatakan bahwa putrinya mengalami demam, diare, dan muntah-muntah sejak Senin (6/6) malam. Keesokan harinya, Selasa (7/6) pagi, ia memberi balita berusia 26 bulan itu air rebusan jahe. Sehingga diare KC berkurang.
“Selasa sore saya periksakan ke Puskesmas Bandar Kedungmulyo. Saat datang hanya dicek perutnya di ruang IGD,” kata KN, Sabtu (11/6/2022).
Saat itu, lanjut KN, dua perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo menangani putrinya. Kedatangannya di IGD disambut perkataan dari oknum perawat yang menurutnya kasar. Si perawat terkesan menyalahkan KN yang datang sore hari saat dokter puskesmas sudah pulang.
“Waktu memberikan obat dia (perawat) marah-marah lagi. Bilangnya ini kan anaknya, kok tak ada inisiatif cari becak atau apa gitu (agar segera membawa KC ke puskesmas). Padahal, Selasa pagi di rumah tak ada orang sama sekali (yang bisa mengantar KN dan putrinya ke puskesmas,” terangnya.
KN lantas membawa pulang putrinya setelah menerima obat dari perawat Puskesmas Bandar Kedungmulyo. Saat itu, ia diberi tiga macam obat. Yaitu oralit, serbuk obat racikan atau berupa puyer dan sirup. Ia diminta perawat meminumkan obat tersebut tiga kali sehari.
Bukannya sembuh sakit yang diderita putrinya semakin memburuk. Warga Desa Mojokambang, Bandar Kedungmulyo ini meminumkan obat dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo 3-4 kali kepada KC. Muntah dan diare yang dialami balita berusia 26 bulan itu kian parah. Sehingga tubuhnya lemas.
“Diare hampir 20 kali lebih dalam sehari. Baru tahu Rabu malam. Saya kepikiran karena diminumi obat kok malah seperti ini. Saat akan meminumkan obatnya saya cek, ternyata oralitnya kedaluwarsa semua,” jelasnya.
Khawatir dengan kondisi putrinya, malam itu juga KN berhenti meminumkan obat dari Puskesmas Bandar Kedungmulyo kepada putrinya. Istri YI ini lantas membawa KC berobat ke bidan Desa Bandar Kedungmulyo pada Kamis (8/6) sore.
Saat itu, bidan yang ia datangi menilai bahwa kondisi putrinya sudah parah dan lemas. Sehingga KC perlu dirujuk ke RSUD Kertosono, Nganjuk. Hari itu juga sekitar pukul 21.00 WIB ia membawa putrinya ke sana.
“Penjelasan bidan diarenya tidak bisa setop karena dapat obat kedaluwarsa yang tidak layak diminum. Bidannya minta satu bungkus oralit untuk bukti,” ungkapnya.
(sas)