MANAberita.com – SEBUAH video yang berisi tanah longsor viral di media sosial dan diduga sebagai longsor di proyek Bendungan Ciawi, Jawa Barat. Dalam video yang beredar tersebut, tampak material tanah dan batu berhamburan dari tebing ke sebuah proyek.
Beberapa pekerja tampak berlarian menghindari longsoran tersebut, dan beberapa alat berat yang tampak menghindari longsoran tersebut. Dari video yang beredar, kejadian longsor disebut terjadi Senin 18 Juli kemarin.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane Kementerian PUPR membenarkan kejadian tersebut memang terjadi di salah satu sudut area proyek penangkal banjir Jakarta ini. Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane Bambang Heri menerangkan kejadian longsoran tersebut terjadi di area spillway atau saluran pelimpah bendungan.
Bambang mengungkapkan kejadian longsor tersebut terjadi pada tebing yang memang sedang ditangani oleh pihaknya untuk dikuatkan. Tebing di samping spillway itu sebelumnya sudah sering mengalami longsor, menurutnya longsor yang terakhir terjadi ini membawa material sisa longsor sebelumnya yang menumpuk.
Pihaknya pun sebetulnya sedang bekerja untuk membersihkan material rawan longsor di tebing itu. Namun, hujan lebat dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama terjadi di Jakarta dan sekitarnya awal minggu ini membuat tebing itu longsor sendiri.
“Jadi itu ada tebing di samping spillway atau pelimpah air. Longsor itu memang sudah lama di tebing itu karena memang rawan, nah yang kemarin itu material longsoran yang belum turun. Memang itu termasuk yang sedang kita tangani dan bereskan. Kemarin pas ada hujan lama itu sampai 12 jam, awal minggu ini, itu material longsoran jadi turun,” papar Bambang, Minggu (24/7/2022).
“Material longsoran itu sedang diturunkan pelan-pelan. Kemarin kita kerjakan, kan harus hati-hati supaya material yang di lereng itu tak meluncur tanpa kendali. Ada hujan kemarin lama jadi turun deh itu,” lanjutnya.
Bambang menegaskan kejadian longsor tak terjadi di tubuh Bendungan Ciawi. Semua proses pengerjaan bendungan menurutnya tak terganggu dengan masalah ini. Dia juga menyatakan longsor yang terjadi bukan diakibatkan oleh human error alias kesalahan pengerjaan.
“Kita tegaskan, longsor ini bukan di tubuh bendungannya. Memang tebing itu sedang dalam penanganan,” kata Bambang.
Saat ini pihaknya masih fokus melakukan pembersihan material longsor yang sempat menimbun saluran spillway. Di sisi lain, penanganan tebing juga akan dilanjutkan agar tak lagi menjadi rawan longsor.
“Ya paling sekarang kami bersihkan longsoran di spillway-nya itu. Lalu, melanjutkan penanganan tebingnya itu. Karena kami kan harus amankan tebingnya juga,” jelas Bambang.
(sas)