MANAberita.com – MANTAN Presiden Filipina Fidel Ramos meninggal di usia 94 tahun, Minggu (31/7). Belum diketahui penyebab wafatnya pria kelahiran 18 Maret 1928 itu.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang dikutip AFP, pihak keluarga Ramos mengaku sangat sedih untuk mengumumkan kematian Ramos.
Sementara itu, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyampaikan belangsungkawa kepada keluarga Ramos.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga mantan Presiden Fidel Valdez Ramos yang meninggal hari ini setelah menjalani kehidupan penuh sebagai perwira militer dan pelayan publik,” kata Marcos Jr.
Ia mengatakan jika warisan Ramos selama menjabat sebagai presiden akan selalu dihargai dan diabadikan di hati bangsa Filipina.
Delegasi Uni Eropa di Filipina ikut menyampaikan belasungkawa, dan menyebut Ramos sebagai “negarawan yang berdedikasi” dan “pilar demokrasi”.
Ramos memiliki karier yang panjang di militer, termasuk pertempuran melawan gerilyawan komunis, dan ditempatkan dalam Perang Korea sebagai bagian dari kontingen Filipina. Dia menjadi komandan paramiliter Polisi Filipina pada 1972.
Ramos dianggap sebagai pahlawan bagi banyak orang Filipina. Dia membelot dari pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos yang otoriter.
Pada 1986, dia memimpin Kepolisian Nasional Filipina, ikut mendorong kejatuhan Marcos selama pemberontakan rakyat melawan kekuasaan sang diktator.
Kendati demikian, tak sedikit juga rakat Filipina yang enggan memaafkan atau melupakan perannya dalam menegakkan darurat militer di bawah rezim Marcos.
Ramos memenangkan pemilihan presiden 1992 untuk menggantikan pemimpin “People Power” Corazon Aquino yang menggulingkan Marcos.
Meskipun dia memperoleh kurang dari 23 persen suara saat pemilu, tetapi Ramos mampu memperoleh dukungan dari 66 persen rakyat dalam survei yang diadakan di kemudian hari.
Selama masa kepemimpinannya, Filipina berada di dalam periode yang damai, siatuasi politik yang stabil, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Dengan sangat sedih, kami mengetahui meninggalnya mantan Presiden Fidel V Ramos,” kata Trixie Cruz-Angeles, selaku sekretaris pers Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr yang baru saja terpilih sebagai kepala negara Filipina.
“Dia meninggalkan warisan yang penuh warna dan tempat yang aman dalam sejarah untuk partisipasinya dalam perubahan besar negara kita, baik sebagai perwira militer maupun kepala eksekutif,” imbuh dia.
(sas)