MANAberita.com – UNIVERSITAS Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), baru-baru ini tengah menjadi sorotan publik karena melakukan kegiatan pra-ospek yang dianggap melanggar lantaran Mahasiswa ospek dijemur berjam-jam di lapangan.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun @memomedsos, terlihat foto dari satu akun bernama @hi_sseulduende yang mengaku menjadi salah satu maba (Mahasiswa Baru) di Untirta yang ikut dijemur oleh kating atau kakak tingkat.
“Gua salah satu maba untirta dan salah satu maba YANG IKUT DIJEMUR DITENGAH LAPANGAN, asal kalian tau kita dijemur dari jam 12 sampai jam 5 sore dan kita juga dimarah marahin tanpa alasan yang jelas!,” tulis @hi_sseulduende di Twitter, dikutip pada Jumat (12/8/22).
Tak hanya itu saja, maba tersebut mengaku imbas dari Mahasiswa dijemur, ia sampai muntah-muntah. Bahkan di posko kesehatannya pun sudah banyak yang pingsan dan sesak.
“Gua sampe muntah-muntah dan peserta lain udah banyak yang pingsan dari awal pas gua ke posko kesehatannya itu udah banyak sakit dari pingsan, sesek, mual, pusing, dan sampe kakinya mati rasa itu ada tapi panitia gak ada yang sedikit pun mikirin para maba (ada si tapi gak ada aksinya) buat berhentiin acaranya, sampe pas jam 12 siang kita ISOMA,” lanjut tulisan tersebut.
Dengan adanya kejadian ini, Rektor Untirta, Fatah Sulaiman, mengaku sudah memberikan peringatan keras kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adanya kegiatan technical meeting Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB).
Untirta memiliki program untuk Mahasiswa baru yakni Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) yang dilaksanakan 15-17 Agustus 2022.
Namun Mahasiswa baru tersebut ternyata lebih dulu dikumpulkan dalam kegiatan yang bertajuk technical meeting PKKMB pada Selasa (9/8/22).
Sementara itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (BEM Untirta) pun meminta maaf terkait hal tersebut. Pihak BEM Untirta meluruskan kejadian yang dimaksud bukan pada saat ospek, melainkan saat technical meeting.
“BEM KBM Untirta menyampaikan permohonan maaf kepada mahasiswa baru, orang tua mahasiswa baru, dan masyarakat Serang dan sekitarnya atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kegiatan technical meeting,” ungkap Presiden Mahasiswa Untirta Ryco Hermawan.
(sas)