MANAberita.com – GEMPA bumi mengguncang Kuta Selatan, Bali, Senin (22/8) sore dengan magnitudo 5,8 dan tidak berpotensi tsunami.
“Gempa magnitudo 5,8 di tenggara Kuta Selatan, Bali, tidak berpotensi tsunami,” dikutip dari keterangan akun Twitter resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Gempa terjadi pukul 15.36 WIB, yang berlokasi di 9.36 Lintang Selatan,115.59 Bujur Timur atau 74 km Tenggara Kuta Selatan, Bali dengan kedalaman gempa 124 kilometer.
Berdasarkan keterangan warga Kabupaten Badung, saat gempa terjadi jendela hingga kusen pintu rumahnya bergerak.
“Saat itu saya sedang di teras, waktu gempa awalnya terasa kecil, terus terasa keras sampai jendela bergetar,” ujar salah satu warga.
Saat getaran terasa makin keras, ia langsung masuk ke dalam rumah untuk mengevakuasi keluarganya, termasuk anaknya yang masih bayi.
“Di luar juga tetangga teriak ‘Gempa, gempa’. Jadi keluar semua,” tambahnya yang rumahnya berjarak sekitar lima kilometer dari Pantai Kedonganan.
Menurutnya saat itu, ia dan tetangganya keluar dari rumah tak begitu panik. Namun, mereka tetap evakuasi ke tempat terbuka.
Warga lain di Denpasar Barat, Amahl, mengaku saat gempa terjadi dirinya sedang bekerja di dalam kamarnya.
“Awalnya kerasa kecil, tapi pintu kamar ini bergoyang,” kata dia.
Saat guncangan mengencang itu, dia pun memilih keluar kamar yang langsung mengarah ke halaman rumah.
Dia pun mengaku tak tahu apakah tetangganya pun turut keluar, karena posisinya berada di ujung.
“Cuma gue dengar ada yang teriak, ‘gempa-gempa’,” katanya.
Mayang, warga Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan, mengatakan saat gempa terjadi dirinya sedang berada di dapur menyiapkan santapan untuk keluarganya. Dia pun segera mengevakuasikan anaknya keluar bangunan.
“Panik iya… yang ketakutan ya anak-anak,” ujar dia yang kediamannya berjarak sekitar 6 kilometer dari bibir laut terdekat tersebut.
Dia mengaku saat itu tak begitu memerhatikan apa saja bagian dari bangunan kediamannya yang bergetar. Namun, dari suara yang terdengar, dia menduga itu berasal dari rangka atap bangunan.
“(terdengar) bunyi (bergetar) ya dari goyangan rangka atap,” kata dia, “Getaran di kaca [jendela] bukan kayak kena getaran pas petir menyambar.”
(sas)