Gawat! Ada Serangan Bom di Kolombia, Akibatnya Tujuh Polisi Tewas

Manaberita.com – SETIDAKNYA tujuh petugas polisi tewas dalam serangan bom di Kolombia barat, kata Presiden Gustavo Petro pada hari Jumat setelah mobil yang mereka tumpangi terkena bahan peledak, kata sumber polisi. “Saya dengan tegas menolak serangan bom di San Luis, Huila, itu menewaskan delapan petugas polisi. Solidaritas dengan keluarga,” kata Petro di Twitter pada Jumat, kemudian mengubah delapan. Mengutip jumlah kematian. “Tindakan ini jelas merupakan sabotase terhadap perdamaian total. Saya telah meminta pihak berwenang untuk pergi ke daerah itu untuk melakukan penyelidikan.”

Dilansir Aljazeera, Petro, mantan anggota gerakan pemberontak M-19, telah berjanji untuk mencari “perdamaian total” dengan memulai kembali pembicaraan dengan pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN), menerapkan perjanjian damai 2016 kepada mantan pejuang Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) yang menolaknya, dan merundingkan penyerahan geng kejahatan dengan imbalan pengurangan hukuman.

Pendahulunya, Ivan Duque yang konservatif, telah memutuskan pembicaraan damai dengan ELN setelah serangan bom mobil 2019 di sebuah akademi kepolisian di Bogota yang menewaskan 22 orang. Petro tidak menyebutkan nama tersangka pelaku serangan pada hari Jumat, tetapi yang disebut pembangkang dari gerakan pemberontak FARC yang sekarang telah didemobilisasi diketahui beroperasi di daerah tersebut, menurut sumber keamanan.

Baca Juga:
Waduh! Dua Puluh Jemaah Tewas Dalam Kecelakaan Bus Arab Saudi

Kelompok-kelompok pembangkang telah menolak kesepakatan damai yang dirundingkan oleh mantan pemimpin mereka dan menghitung sekitar 2.400 pejuang dalam barisan mereka, menurut pemerintah. Beberapa komandan pembangkang terkenal telah tewas baru-baru ini, banyak dalam pertempuran melintasi perbatasan di Venezuela. Konflik Kolombia antara pemerintah, pemberontak sayap kiri, paramiliter sayap kanan, dan geng penyelundup narkoba telah menewaskan sedikitnya 450.000 orang antara tahun 1985 dan 2018 saja.

[Bil]

Komentar

Terbaru