Manaberita.com – GANJAR Pranowo Gubernur Jawa Tengah, angkat suara terkait soal dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang dipakai untuk perbaikan rumah kaderPDIP di Jawa Tengah.
Sebelumnya, Ganjar memamerkan kegiatan tersebut di akun media sosialnya, kemudian menghapusnya.
Postingan tersebut banyak mendapat kritikan dari warganet karena dana Baznas seharusnya dipakai untuk membantuk warga miskin tanpa embel-embel partai politik.
Melansir dari Detik Jateng, Ganjar menyebutkan, soal program rehabilitasi rumah itu ia mengklaim program jtu awalnya diniatkan menggunakan dana pribadi.
Akan tetapi, saat berada di lokasi pemberian bantuan, Ganjar baru mengetahui jika Baznas turut hadir dan berniat membantu dengan nominal Rp20 juta. Menurutnya Baznas sudah mengecek dan pemberian bantuan tersebut tidak menyalahi aturan serta ketentuan yang berlaku.
Ganjar menyebutkan akan membantu perbaikan rumah karena untuk perbaikan, Rp20 juta masih kurang.
“Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan,” kata Ganjar.
Ganjar mengatakan jika banyak pihak yang tak setuju dengan dana Baznas tersebut, ia setuju kalau bantuan tersebut kembali ditarik. Dana tersebut statusnya masih belum dicairkan.
“Ya saya yang perintahkan untuk ditarik. Uangnya memang belum diberikan juga. Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain,” jelasnya.
Pemprov Jateng menurutnya selama bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Pemprov Jateng menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.
“Kita terbiasa gotong royong membangun rumah warga. Tidak peduli warga dari partai apa, golongan apa, ormas mana. Kalau kondisinya memang harus dibantu ya kita bantu,” kata Ganjar.
(Rik)