Israel Mengumumkan Penangkapan Tersangka Pengeboman Yerusalem Pada November, Siapa?

Manaberita.com – OTORITAS Israel telah mengumumkan penangkapan seorang tersangka dalam pemboman kembar Yerusalem yang menewaskan manusia bulan lalu, menuduh bahwa dia terkait dengan kelompok ISIL (ISIS). Setelah pemadaman berita dicabut, pembawa intelijen Shin Bet mengatakan pada hari Selasa bahwa insinyur mesin telah ditangkap pada 29 November. Islam Faroukh, 26, seorang Palestina yang tinggal di antara Kufr Aqab, sebuah lingkungan di Yerusalem Timur yang diduduki, dan Ramallah di bank Barat yang diduduki, kata perusahaan perlindungan domestik Shin tebak dan Polisi Israel dalam sebuah pernyataan bersama.

Dilansir Aljazeera, “Taruhan Shin, polisi dan tentara telah menangkap Islam Faroukh, yang diduga melakukan pengeboman di Yerusalem bulan lalu,” katanya tentang serangan yang dilakukan di dua halte bus. “Tersangka bertindak atas ideologi Salafi-jihadi-nya, mengidentifikasi diri dengan majikan Daesh dan melakukannya sendiri setelah periode pelatihan yang lama sebagai cara untuk menargetkan warga Israel di Yerusalem,” tambah deklarasi itu, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIL.

Interogasi menemukan bahwa Faroukh bertindak sendiri dan telah mengatur kejahatan untuk jangka panjang, tambah pernyataan itu, dan bahwa dia telah merencanakan serangan tambahan. Senapan mesin ringan buatan Carlo dan alat peledak telah ditemukan dalam kepemilikan Faroukh, kata pengumuman itu, menambahkan bahwa dia mungkin didakwa “dalam beberapa hari mendatang”. Menurut polisi dan intelijen Israel, Faroukh telah membangun alat peledak di dalam wilayah pendudukan Tepi Barat dan juga memeriksa ledakan di sebuah lubang dan bahan tersembunyi untuk pengembangan alat peledak tambahan di sana.

Pada tanggal 23 November, bom meledak secara berurutan di halte bus di sekitar Yerusalem. Seorang remaja Israel-Kanada dan seorang Israel berusia 50-an tewas dan 13 lainnya terluka dalam pemboman pertama yang melanda kota sejak 2016. Serangan itu terjadi di tengah lonjakan kekerasan di Israel dan wilayah Palestina. Setidaknya seratus lima puluh orang Palestina dan 26 orang Israel terbunuh tahun ini di seluruh Israel, bank Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang dicaplok Israel.

Baca Juga:
Amaq : Pelaku Serangan Terhadap Polisi Indonesia di Jakarta Adalah Pejuang ISIS

Setidaknya 49 orang Palestina tewas dalam tiga hari pertempuran antara kelompok bersenjata di Jalur Gaza dan Israel pada bulan Agustus. Lebih dari 30 orang Israel juga tewas dalam serangan melalui orang Palestina. Menurut catatan Amerika Serikat, tahun 2022 menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak berakhirnya Intifadah kedua pada tahun 2005.

[Bil]

Komentar

Terbaru