Manaberita.com – HASTO Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) menilai jika safari politik yang dilakukan Anies Baswedan di Surabaya tak banyak diminati masyarakat Kota Pahlawan.
Hasto mengatakan rendahnya perhatian warga Surabaya lantaran publik sudah tahu siapa yang membangun Kota Surabaya selama ini. Yang membangun Surabaya, kata Hasto, adalah kader-kader PDIP seperti Bambang DH, Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi.
“Ya safarinya sepi, karena [warga] tahu Surabaya selama ini siapa yang membangun,” kata Hasto di sela menghadiri acara rakornis PDIP Jawa Timur, di Surabaya, Minggu (19/3).
Dilansir dari CNN Indonesia, Hasto juga mengatakan masyarakat Surabaya sudah bisa menilai bahwa Anies datang dengan gagasan-gagasan yang tak relevan.
“Dan orang datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan, kan masyarakat Surabaya bisa menilai,” ujarnya.
“Ya kan kalau orang Surabaya berpikir kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya, kira-kira kan gitu,” tambahnya.
Hasto juga menjawab pertanyaan wartawan soal dugaan Anies mencuri start kampanye Pilpres 2024.
Dia berkata ada dua tipe pemimpin, yakni bergerak karena prestasi dan pemimpin bergerak karena ambisi. Dia menyerahkan kasus Anies di Surabaya kepada masyarakat.
“Rakyat itu tahu mana pemimpin yang bergerak, karena keyakinan politik bermodalkan dengan prestasi mana pemimpin yang bergerak karena ambisi,” kata Hasto.
Anies menggelar safari politik di Surabaya dan Madura selama tiga hari mulai Jumat (17/3) hingga Minggu (19/3).
Dia mengunjungi beberapa tempat seperti Sentra Wisata Kuliner, Jalan Tunjungan dan Kalimas. Anies juga mengunjungi masjid dan bersilaturahmi dengan ulama di Madura.
(Rik)