Manaberita.com – SEORANG ibu muda di Jombang berinisial DN (31) nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri di depan anak bungsunya.
Sebelum mengakhiri hiduonya ternyata sang ibu sempat meninggalkan sepucuk surat wasiat yang isinya bikin nyesek.
DN sehari-hari tinggal satu rumah dengan orang tuanya di Kecamatan Bareng, Jombang. Ia mempunyai 2 anak berusia 2 dan 12 tahun. Sedangkan suaminya sedang bekerja.
Melansir dari detikcom, Kepala desa setempat berinisial AN mengatakan, korban mengakhiri hidup dengan gantung diri di kamar pribadinya. Saat itu, korban di rumah bersama anak bungsunya yang baru berusia 2 tahun. Korban meminta anak sulungnya keluar rumah.
“Yang kecil di dalam nungguin ibunya bunuh diri. Anak pertamanya disuruh keluar oleh korban. Begitu balik, anaknya menemukan ibunya sudah gantung diri di kamar pribadinya,” terang AN.
Melihat ibunya gantung diri sekitar pukul 11.00 WIB, lanjut AN, seketika anak sulung korban yang berusia 12 tahun berlari keluar rumah. Sang anak menangis histeris sambil berteriak-teriak meminta pertolongan warga sekitar.
“Warga datang memutus tali, tapi kondisi korban sudah meninggal,” jelasnya.
Menurut AN, polisi bersama tim medis telah melakukan visum luar terhadap jasad DN. Petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh ibu muda tersebut. Sehingga jenazah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
AN mengatakan, DN sempat menulis surat wasiat sebelum bunuh diri di kamar pribadinya. Surat tersebut ditulis tangan oleh korban pada selembar kertas buku tulis.
“Ada surat wasiatnya. Korban menulis kalau tidak kuat memikirkan hidupnya,” kata AN.
Tak hanya itu, AN menduga, ibu dua anak itu nekat mengakhiri hidup karena masalah keluarga. Namun, ia tidak bisa memastikan masalah tersebut dengan ibu, suami, atau saudaranya.
“Suaminya tadi kerja, ditelepon langsung pulang, nangis-nangis. Karena tidak ada masalah sama suaminya. Sepertinya masalah keluarga besar. Mungkin orang tua ikut masuk ke rumah tangga anaknya kan juga bisa,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Bareng AKP Darsono membenarkan DN tewas murni karena gantung diri. Namun, pihaknya belum bisa memastikan penyebab korban nekat mengakhiri hidup.
“Motifnya masih kami selidiki,” tandasnya.
Surat wasiat pada selembar kertas itu ia tujukan kepada suami dan orang tuanya. Berikut isi surat wasiat yang menyayat hati tersebut:
Yah sepurane sen akeh aku wes gak kuat meker uripku. Nek aku wes gak enek ramuten anake. Ojo lali karo R***, pean anggep iku yo anak pean dewe
Buk aku njalok sepuro sen akeh nggeh. Tolong pean ramot anak-anakku
Yah nek aku gak enek anak-anake cek diramot ibuk ae. Pean nek kate nikah maneh yo nikaho, tapi anake ojo digowo
R*** bunda sayang R***
Adek bunda sayang adek
R*** adekne dijogo sing apik nggeh le
Terjemahan
Yah, mohon maaf yang sebesar-besarnya aku sudah tidak kuat memikirkan hidupku. Kalau aku sudah tiada, rawatlah anak kita. Jangan lupa dengan R*** yang kamu anggap itu juga anak kamu sendiri
Ibu, aku minta maaf yang sebesar-besarnya. Tolong rawatlah anak-anakku
Yah, kalau aku tiada anak-anak biar dirawat Ibu saja. Kalau kamu mau menikah lagi ya menikahlah, tapi anak-anak jangan dibawa.
(Rik)