Dugaan Kebocoran Data Dukcapil, Kemendagri Buka Suara

  • Rabu, 19 Juli 2023 - 22:16 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) menanggapi dugaan kebocoran database sistem Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) di sebuah situs hacker, breachforum.

Dalam menghadapi kasus tersebut, Ditjen Dukcapil Kemendagri bekerja sama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta pihak terkait lainnya telah melaksanakan dua agenda kegiatan, yaitu audit investigasi dan mitigasi preventif.

“Kedua kegiatan tersebut sudah dijalankan sejak kemarin dan sampai saat ini masih berproses secara cepat,” ungkap Stafsus Mendagri, Kastorius, Minggu (16/7).

“Kami bersama stakeholders terkait masih sedang melaksanakan investigasi yang lebih mendalam untuk menangani hal itu,” tambahnya.

Mengutip Kompastv, menurut Kemendagri, data yang tersedia di breachforum memiliki format elemen data yang berbeda dengan yang terdapat dalam database kependudukan yang ada di Ditjen Dukcapil saat ini.

Baca Juga:
Imbas Kebocoran Gas, Puluhan Orang di Daerah Kumuh Afrika Selatan Tewas

Kemendagri mengapresiasi laporan dari masyarakat yang telah memberikan informasi terkait dugaan kebocoran data tersebut, sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan lanjut.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat yang telah dengan cepat melaporkan dugaan kebocoran data ini, sehingga kami dapat segera melakukan investigasi dan mengambil langkah-langkah tindak lanjut,” kata Kastorius.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 337 juta data milik Dinas Dukcapil RI diduga bocor dan dijual di sebuah forum hacker.

Baca Juga:
DPR AS Mengesahkan Undang-undang Yang Melarang Senapan Serbu Tertentu Untuk Mengurangi Kekerasan Senjata

Kabar kebocoran data Dukcapil ini diungkap oleh akun Twitter @DailyDarkWeb pada Sabtu (15/7/2023). Akun tersebut menuliskan bahwa sang pengungggah di forum hacker itu memiliki 337.225.465 baris data.

Jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah penduduk di Indonesia saat ini yang berada di angka 278 juta.

(sas)

Komentar

Terbaru