Manaberita.com – SI kembar Rihana dan Rihani dilaporkan oleh sejumlah korban ke polisi terkait dugaan penipuan iPhone Rp 35 miliar.
Bahkan ada beberapa teman dekatnya juga ternyata ada yang menjadi korban Rihana dan Rihani.
Salah satu korban, Junita Wedaring Tyas, menyebutkan dirinya mengalami kerugian Rp 6,4 miliar akibat penipuan si kembar ini. Mulanya dia melihat si kembar menawarkan jual beli iPhone dan produk Apple melalui akun media sosialnya.
Melansir dari detikcom, Saat itu korban tergiur membelinya karena harga yang ditawarkan lebih murah. Dia tidak menaruh curiga karena merasa si kembar merupakan teman dekatnya.
“Saya waktu itu masih percaya aja. Saya nggak mikir dia bakal nipu saya atau gimana sih. Sebenarnya karena dia teman ya, pertama. Pikiran bodoh saya ya, saya pikir mana ada sih temen mau nipu gitu. Apalagi ini teman dekat dan saya kenal sama keluarganya juga,” kata Junita di Polda Metro, Selasa (4/7/2023).
Rupanya, Junita menjadi satu dari banyaknya korban penipuan si kembar. Total kerugian mencapai Rp 6,4 miliar yang dialaminya karena termakan bujuk rayu si kembar.
Korban lain, Masayu Nurul Hidayati, mengalami nasib serupa dengan total kerugian Rp 2,5 miliar. Masayu mengatakan mulanya pada Agustus-Oktober 2021 si kembar masih mengirimkan barang yang dipesan.
Seiring berjalannya waktu, proses jual beli mandek hingga pada April 2022 si kembar menyatakan gagal mengeluarkan barang dengan berbagai alasan. Pada Mei 2022, para korban dijanjikan uang kembali, tapi hingga kini itu hanya janji belaka. Total dirinya merugi 299 unit dengan nilai kerugian Rp 2,5 miliar.
“Pada bulan April ya 2022. Dia menyatakan gagal mengeluarkan barang dengan berbagai alasan. Dia menjanjikan bulan Mei tanggal 30 itu untuk refund kita semua. Tapi ternyata tidak, dia kabur dari rumahnya saat itu,” kata Masayu.
Masayu sempat menghampiri rumah si kembar tapi tidak diketahui rimbanya. Bahkan, Masayu menyebut orang tua si kembar juga kabur setelah munculnya sengkarut kasus yang ada. Karena hal tersebut, dia akhirnya memutuskan melapor ke polisi.
“Orang tuanya ikut kabur juga. Saya samperin ke rumahnya, saya sama keluarga saya saat itu nyamperin ke rumahnya,” kata dia.
“Saya pernah samperin ke apartemennya yang di Pondok Indah juga nggak ada, dan dia bales ‘saya udah nggak tinggal di situ bang’ dia bilang seperti itu, akhirnya besoknya saya bikin laporan di Polda 2022,” imbuhnya.
Diancam akan Dipolisikan
Sambil menangis, Masayu bercerita diancam akan dipolisikan oleh orang-orang yang membeli ponsel kepadanya. Padahal, lanjut dia, penjualan mandek karena ulah si kembar yang menipu.
“Diancam akan dilaporin, saya masih punya anak kecil. Anak saya malah pernah dikatain, disumpahin, didoain yang nggak bagus sama reseller-reseller saya. Anak saya sempat mau difoto sama reseller-reseller saya tapi saya tolak, rumah saya pernah didatengin sama polisi. Padahal uang dari semua reseller saya langsung saya teruskan ke Rihana ke Rihani,” jelasnya.
Lebih lanjut, Masayu mengapresiasi pihak kepolisian yang sudah menangkap Rihana dan Rihani. Dia juga meminta si kembar bisa mengembalikan uang Rp 2,5 miliar yang sudah diberikan.
“Sementara yang di bawahnya (pembeli) nagih, saya harus nagih ke siapa kalau nggak ke Rihana-Rihani. Harapan kami uang kami bisa dikembalikan. Karena sejujurnya di bawah kami banyak yang menantikan kembali,” pungkasnya.
(Rik)