MANAberita.com – MESKI sudah berlalu hampir satu tahun lamanya, namun ingatan tentang Omran Daqneesh (5), bocah Suriah yang duduk di kursi ambulance berwarna oranye dengan tubuh kotor penuh darah dan debu akibat serangan bom Aleppo tanggal 17 Agustus 2016 lalu, masih menyisakan luka dan empati masyarakat dunia.
Omran, ayah, ibu serta saudara-saudaranya di Aleppo sebuah kota di wilayah utara Suriah, terluka akibat serangan bom tersebut. Saat itu tim penyelamat menemukan tubuh kecil Omran terjebak diantara puing-puing bangunan rumah yang hancur.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (6/6/2017), setelah lama tak terdengar kabarnya, baru-baru ini Omran muncul bersama ayah serta saudaranya dalam wawancara dengan Al Sama TV. Kinana Allouche, reporter yang mewawancarainya telah membagikan foto Omran dan dirinya di Facebook tanggal 5 Juni dan video wawancara mereka sehari setelah mengunggah foto tersebut.
Dalam foto itu, terlihat jika Orman sudah lebih sehat, bersih, dan rapi. Tidak seperti foto mirisnya yang beredar kala itu. Dan dalam video wawancaranya, terlihat Omran sedang digendong sang ayah sedangkan dua kakaknya berdiri disampingnya.
Sang ayah menuturkan jika keluarganya berhasil menyeberang ke wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah. Mereka terpaksa pindah jauh karena nyawa Omran terancam. “Saya harus mengganti nama putra saya dan mengubah gaya rambutnya untuk mengecoh orang-orang yang mengancam akan menculik dia. Para pemberontak juga mengintimadasi kami,” ujarnya. (nad)
