MANAberita.com – SITI Samsi (46) memandangi putra keduanya dengan sedih, lantaran Repan Saputra yang berusia 3,5 tahun hanya memiliki berat badan 1,9 kg.
Dilansir dari Tribunnews.com, bayi Repan yang menderita gizi buruk ini berasal dari Desa Air Utih Ulu, kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Muba kini berada di salah satu ruang rawat inap anak RSMH Palembang, Jumat (21/07).
Tiga hari sebelum dirujuk ke RSMH Palembang dari RSUD Sekayu, berat badan Repan hanya 1,7 Kg. Selain selang infus yang menempel di tangannya, selang khusus untuk asupan ASI (Air Susu Ibu) juga terpasang di mulutnya.
Awalnya, Repan tumbuh seperti bayi pada umumnya. Terlahir dengan berat 2,9 Kg. Tapi perubahan mulai terlihat ketika usianya satu minggu, badan Repan berwarna seperti jantung pisang.
Bahkan, saat usianya menginjak satu bulan, tubuh Repan sudah berwarna merah.
“Waktu lahir berat badan Repan 2,9 kg dan keadaannya sehat,” Ungkap Samsi.
Menurut Samsi, Repan terlahir sungsang dan dibantu oleh dukun Kampung. Ketika lahir, kakinya terlebih dahulu yang keluar dan lehernya agak lama ditarik.
Syukri (60) ayahnya Repan yang berprofesi sebagai buruh tani, merasa kebingungan dengan kondisi Repan. Terlebih lagi, masalah uang untuk mengobati Repan.
Tiga hari dirawat di RSMH Palembang, Siti mulai dapat bernafas lega karena berat badan putranya mulai naik.
“Alhamdulillah berat badan Repan sudah naik, tapi memang masih sering menangis. Saya berterimakasih kepada yang membantu anak saya.” Ujar Siti. (dil)