MANAberita.com — MENJAGA kesehatan dan keindahan kulit memang penting. Namun, jangan berlebihan. Pasalnya, tidak semua perawatan kecantikan membuahkan manfaat berarti untuk kulit Anda.
Sejumlah pakar mengungkapkan beberapa perawatan kecantikan kulit yang tengah populer tetapi tidak benar-benar memberikan hasil dan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendapatkan kulit cantik menyeluruh.
Berikut uraiannya:
– Kertas masker mengandung arang
Tess Mauricio, MD., dari M Beauty Clinic di San Diego, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kertas masker yang terbuat dari arang atau charcoal peel-off mask bisa merusak kulit Anda dan menjadikan sel kulit sehat terkelupas ketika melepaskannya dari wajah.
Jenis lem dalam masker, kata Dr Mauricio, dibuat begitu lengket sehingga mampu mengangkat sel kulit yang sehat.
Penggunaan masker ini bisa semakin berisiko ketika Anda tengah melakukan perawatan kulit dengan kandungan retinol.
“Terlalu sering menggunakan masker peel off dari arang bakal membuat kulit berubah kering dan sensitif. Jadi, hati-hati dalam pemakaiannya. Kenali kebutuhan kulit Anda,” ujar Dr Mauricio.
– Kandungan organik tidak selalu efektif
Tren bahan-bahan organik yang terus populer hingga hari ini, tak bisa dimungkiri memang ada yang membuahkan manfaat, terutama untuk kesehatan tubuh bagian dalam.
Namun, hal serupa bisa saja tak terjadi pada kulit Anda. Sejumlah kandungan organik pada produk kecantikan dapat beralih menjadi mimpi buruk untuk kecantikan kulit Anda.
Joshua Ross, seorang pakar kecantikan dan pendiri SkinLab di AS, mengatakan bahwa hanya karena suatu produk diberikan label natural dan alami, maka tak berarti akan menciptakan keajaiban pada kulit.
“Tidak semua produk organik diciptakan sama dan tidak semua produk jujur apakah kandungannya benar-benar alami atau sintetis,” jelas Ross.
Dia juga menyoroti beberapa bahan organik atau alami yang harus dihindari terpapar pada kulit Anda:
Lavender, bisa beracun dan menyebabkan sel kulit mati
Minyak jeruk, menyebabkan peradangan
Minyak mentol dan peppermint, mengakibatkan peradangan kronis kulit.
“Ada pula minyak kelapa. Minyak ini memang bagus untuk tindakan preventif tetapi pemakaian berlebihan membuat kulit sulit bernafas dan menyebabkan jerawat. Saya merekomendasikan minyak biji seperti roseship yang lebih mudah menyerap sehingga kulit mudah bernafas,” urainya.
– Facial
Ushma Neill, seorang pemimpin editor dalam laporan investigasi Journal of Clinical Investigation dan wakil presiden di Memorial Sloan Kettering Cancer Centre untuk edukasi sains dan pelatihan, mengatakan, tidak membantah manfaat facial dalam menyegarkan kulit wajah.
Proses melembapkan kulit secara maksimal pada proses facial di salon atau spa mungkin mampu menurunkan potensi timbul jerawat, kata Neill, tetapi ritual ini terbukti tidak bisa memerangi proses penuaan dan peradangan kulit.
Neill melengkapi laporan investigasinya tersebut dengan bukti ilmiah dan pernyataan dari pakar kulit.
Menurut dia, perawatan ozon, antioksidan, sampai dengan aplikasi ekstrak sel induk, hanyalah omong kosong belaka.
Dr Joel Cohen, seorang profesor klinis dermatologi dari University of Colorado, sepakat dengan hasil temuan Neill.
Dia berujar bahwa facial tidak bisa membuat kulit menjadi lebih muda, menghilangkan keriput, dan dalam jangka panjang.
Menurut dia, perawatan kulit sehari-hari, seperti mengaplikasikan pelembap, mengoleskan krim, dan menggunakan krim tabir surya, jauh lebih memberikan manfaat ketimbang menghabiskan uang dan waktu menjalani perawatan teranyar di sebuah spa atau salon. (Zee)