MANAberita.com — APARAT Kepolisian Kota Singaraja berhasil mengungkap kasus prostitusi terselubung yang melibatkan ibu rumah tangga. Mirisnya, seorang ibu rumah tangga yang ditangkap saat melayani laki-laki hidung belang, sebelum “bekerja” menitipkan anaknya di salon milik temannya.
Praktek prostitusi terselubung ini berhasil dibongkar aparat kepolisian Polsek Singaraja, saat membongkar praktek prostitusi terselubung di sebuah usaha bioskop mini di Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng.
Dalam penangkapan ini polisi mengamankan dua orang yang berlaku sebagai mucikari yakni IAPS (40) asal Sawan Buleleng dan KDW asal Busungbiu Buleleng. Selain itu juga diamankan dua wanita PSK dan dua laki “hidung belang” dan alat kontrasepsi. Kedua PSK itu berinisial K (29) dan YA (27) asal Sukasada.
Mirisnya, kedua PSK “freelance” ini adalah sosok ibu rumah tangga. Salah satu PSK mengaku punya bayi umur 6 bulan.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol A.A. Wiranata Kusuma, mengatakan, dari hasil penyidikan, para pekerja seks komersil ini hanya mendapatkan “honor” sebesar Rp. 200.000 untuk sekali melayani hidung belang. Justru mucikarinya mendapatkan bagian yang lebih besar.
“Tawar menawar harga dilakukan antara mucikari dan si hidung belang. PSK-nya menerima masing-masing Rp. 200 ribu. Saya prihatin dengan adanya tempat-tempat seperti ini. Dan ini berbahaya, karena PSK-nya ibu rumah tangga otomatis berbahaya bagi suami dan anaknya,” ungkap Agung Wiranata, mengutip Kliksingaraja.com.
Kapolsek Singaraja Agung Wiranata mengungkapkan, tuntutan ekonomi dan gaya hidup saat ini membuat para PSK ini menjadi “gelap mata” hingga menempuh berbagai cara yang mudah untuk mendapatkan uang, bahkan ada diantaranya menitipkan anaknya yang masih berusia 6 bulan agar bisa melayani pria hidung belang secara terselubung.
“Salah satu dari PSK yang kita amankan masih memiliki anak balita 6 bulan, Kok tega meninggalkan anaknya yang dititipkan disalah satu temannya di salon, status mereka ini semua juga masih punya suami,” ujar Agung Wiranata.
Agung Wiranata mensinyalir masih banyak usaha di Singaraja dijadikan kedok sebagai tempat prostitusi terselubung sehingga upaya penyelidikan masih dilakukan polisi.
“Ada indiksi praktik-praktik seperti itu. Nanti akan kami cek dan kami bersihkan, agar wilayah Kota Singaraja bersih dari aksi itu,” tegas Kapolsek Wiranata.
Disamping sejumlah usaha yang terselubung untuk esek-esek, Polsek Kota Singaraja juga tengah mengintip sejumlah lokasi penginapan, tempat kost maupun rumah-rumah yang disewakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak wajar itu, bahkan disinyalir tempat-tempat tersebut kerap dimanfaatkan para pasangan selingkuh maupun pasangan kumpul kebo untuk melakukan “esek-esek jos”. (Alz)