MANAberita.com — BAU pada vagina dapat disebabkan karena keberadaan berbagai bakteri dan pH-nya yang rendah dan bersifat asam.
Penyebab vagina bau bisa berasal dari kondisi tertentu yang mungkin saja berbahaya. Jika kamu mendapati adanya bau tidak sedap pada vaginamu, sejumlah kondisi berikut mungkin dapat menjadi pemicunya.
Bau pada makanan dapat mempengaruhi bau badan dan organ intim
1. Kebersihan Diri yang Buruk
Salah satu penyebab vagina bau adalah kebersihan diri yang buruk. Area sekitar organ intim merupakan bagian yang rentan dipenuhi bakteri dan keringat. Terkadang, keringat yang bercampur dengan cairan dari vagina dapat menimbulkan bau yang khas.
Selain akibat kurangnya kesadaran untuk menjaga kebersihan diri, bau vagina yang tidak sedap juga dapat muncul akibat kebiasaan membersihkan diri yang salah, misalnya:
Membersihkan vagina dari arah belakang ke depan
Menunda buang air kecil setelah berhubungan seksual
Menggunakan sabun pembersih organ intim hingga ke bagian dalam vagina, padahal hal ini justru dapat mengubah pH di dalam vagina dan menyebabkan bau
Tidak segera mengganti pakaian dalam setelah banyak berkeringat
Mencuci pakaian dalam menggunakan produk detergen berpewangi
Langsung mandi setelah berolahraga merupakan kebiasaan kurang tepat karena keringat yang terjebak pada permukaan organ intim dapat menyebabkan bau
2. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Ungkapan bahwa ‘kamu adalah apa yang kamu makan’ mungkin benar adanya. Pasalnya, beberapa jenis makanan dapat menyebabkan timbulnya bau tidak sedap pada tubuh, termasuk vagina dan area sekitarnya.
Untuk menghindari bau vagina yang berasal dari makanan, kamu sebaiknya memperhatikan apa yang kamu makan dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan seperti:
Makanan tinggi kandungan gula
Makanan berbau tajam
Kari
Kopi
Bumbu dan rempah seperti bawang putih, bawang bombay, dan kunyit
Daging sapi
Daging ikan
3. Perubahan Hormon
Produksi lendir dan cairan vagina dapat berbeda-beda pada setiap fase siklus menstruasi. Penggunaan terapi hormon, pil KB, dan KB suntik juga dapat memicu perubahan pH dan mengubah bau khas vagina.
Pada wanita menopause, jumlah hormon estrogen yang menurun drastis dapat meningkatkan risiko infeksi jamur dan vaginosis bakterial. Selain itu, perubahan hormon pada wanita hamil, menyusui, atau dalam masa menstruasi juga dapat menyebabkan timbulnya bau pada vagina.
Bau pada vagina adalah hal yang wajar dan kamu tidak perlu melakukan tindakan khusus untuk menghilangkannya.
Namun apabila bau yang keluar dari vagina disertai dengan rasa gatal, sensasi terbakar, iritasi, atau keluarnya cairan, kamu dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab vagina berbau. (Alz)