MANAberita.com — SHELTER tsunami yang berada di Labuan, Pandeglang, Banten, terbengkalai dan tidak layak digunakan. Bahkan, bangunan 3 lantai itu dikeluhkan warga karena menjadi tempat mesum.
“Saya pernah ronda, nemuin maksiat. Jadi jenuh juga warga. Di sini juga enggak ada pengamanan dan pengurus,” kata Edwin, salah satu warga Labuan, mengutip Kumparan.
Shelter tsunami ini dibangun dengan anggaran APBN 2014 senilai Rp 18 miliar. Di tengah jalan, pembangunan itu dikorupsi. Akibatnya, gedung itu tidak selesai dibangun. Masyarakat enggan naik ke situ saat tsunami terjadi.
“Mereka tahu itu gedung (shelter) tsunami. Tapi milihnya lari ke bukit. Jadi itu gedung tidak berguna,” kata Endru, warga Kampung Masjid, Kecamatan Labuan.
Terbengkalainya shelter ini salah satu contoh buruknya mitigasi bencana tsunami di Anyer. (Ila)