MANAberita.com — KENAPA kamu terus bisa memaafkannya walaupun dia terus menerus menyakiti kamu? Ini mungkin pertanyaan yang sering muncul dalam pikiran kamu saat ini. Lalu, bagaimanakah kamu akan menjelaskan dan menjawabnya?
Salah satu alasan kenapa kamu terus bertahan dan mau memaafkannya adalah karena kamu masih mencintainya dan berharap suatu saat dia akan berubah. Namun, terkadang dalam mencintai seseorang itu kamu harus menggunakan akal sehat dan logika kamu, jangan hanya mengandalkan hati dan perasaan saja.
Jika kamu hanya mengandalkan hati, kamu akan dibutakan oleh cinta. Sehingga ketika dia menyakiti kamu dan menganiaya kamu, kamu akan selalu bisa memaafkannya. Ini bukanlah suatu hubungan asmara yang sehat.
Kamu perlu berpikir kenapa kamu terus memaafkannya dan tetap bertahan bersamanya walaupun dia selalu menyakiti kamu. Berikut ini beberapa alasan kenapa kamu terus mau memaafkan walaupun terus disakiti olehnya.
- Kamu telah melupakan harga diri kamu
Ketika kamu mulai kehilangan harga diri, secara tidak langsung kamu juga telah kehilangan batasan dan pemahaman tentang apa yang dengan hubungan yang sehat dan benar. Berkencan dan berhubungan dengan pria yang menghancurkan kamu hanya akan terus menguras energi dan nilai diri kamu.
Ketika dia memanfaatkan sifat murah hati, perasaan, atau hati kamu, dia akan memegang kekuasaan atas diri kamu yang akan membuat kamu semakin mendambakannya. Semakin besar kontrol yang dia miliki atas perasaan dan hati kamu hanya akan membuat kamu semakin berpikir bahwa kamu selalu dibutuhkan dan diinginkan olehnya.
Hubungan yang sehat itu selalu ditandainya dengan rasa saling memberi dan menerima satu sama lain. Namun, jika dia hanya terus mengambil dan tidak pernah memberi, hubungan kamu itu sudah tidak sehat. Jika kamu selalu memberi tanpa pernah menerima, kamu telah melupakan harga diri kamu.
- Kamu berpikir dengan hati kamu bukan dengan kepala kamu
Ini seringkali terjadi, terutama ketika kamu sangat mencintainya. Hubungan asmara yang tidak sehat dengan pria yang merusak kamu biasanya ditandai oleh emosi yang mudah berubah. Akan selalu ada drama dalam hubungan kamu, yang bisa menjadi sebuah kebiasaan.
Jika kamu menggunakan hati kamu dibanding otak kamu, kamu akan berpikir bahwa menyakiti kamu merupakan sebuah perhatian darinya dan kamu terus membiarkan hal ini karena ini lebih baik daripada tidak diperhatikan sama sekali, jadi kamu akan terus memaafkannya.
Sebagian besar pikiran dalam otak kamu tahu bahwa itu tidak benar, tetapi karena kamu berpikir dengan hati maka hal itu berhasil meyakinkan diri kamu sendiri bahwa cinta yang kamu miliki untuk dia sudah cukup menjadi alasan untuk terus disakiti dan bisa memaafkannya.
- Kamu berharap dia akan berubah
Dalam hati, kamu memiliki harapan bahwa dia mau melakukan perubahan dan menjadi lebih baik, tetapi harapan terkadang tidak memiliki sebuah jaminan yang bisa diandalkan dan tidak menghasilkan. Dengan harapan yang kamu miliki tentang dia, membuat kamu terus bertahan.
Rasanya menyakitkan untuk menjauh dari seseorang yang kamu cintai, meskipun dia selalu menyakiti kamu, kamu memilih untuk bertahan. Janganlah kamu mengandalkan sebuah harapan untuk mendapatkan hubungan cinta yang lebih baik, tetapi lihatlah kenyataan yang kamu alami tentang apa itu cinta dan hubungan yang sehat.
- Kamu mencintainya lebih dari kamu mencintai diri sendiri
Ya, kamu mencintainya dan ini jelas, tetapi mencintai seseorang yang hanya merusak harga diri kamu tidak akan membawa kamu ke mana pun. Jika kamu terlalu mencintainya daripada kamu mencintai diri kamu sendiri, itu akan membuat kamu melakukan apapun untuk dirinya, walaupun itu bisa menyakiti kamu.
Dalam situasi ini, hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah tumbuhkan rasa cinta pada diri kamu sendiri dengan segala usaha agar kamu bisa melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat ini secara permanen.
Ketika orang yang kamu cintai melihat bahwa kamu memiliki cukup harga diri dan siap untuk melepaskan dirinya, itu sebenarnya akan memberi dia contoh yang bagus tentang seperti apa cinta itu dan membantu dia menyadari bahwa dia tidak berhak untuk menyakiti kamu.
- Ada perasaan takut dalam diri kamu untuk melepaskannya
Sulit untuk melepaskan seseorang dan sesuatu yang begitu kamu cintai, bahkan jika itu adalah sesuatu yang salah. Rasa sakit yang kamu alami dan rasakan telah membuat kamu menjadi nyaman karena ada perasaan takut dalam diri kamu untuk melepaskan dirinya.
Cinta itu memiliki resiko, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi dalam hubungan kamu. Yang terpenting adalah janganlah kamu merasa takut untuk melepaskan cinta kamu, karena yakinlah suatu saat kamu pasti dapat yang lebih baik.
Kamu berhak mendapatkan kebahagiaan dan berhak untuk menentukan pilihan kamu sendiri. Meskipun kamu tidak selalu dapat memilih apa yang terjadi pada diri kamu nantinya, tapi kamu dapat mengendalikan reaksi kamu terhadapnya.
Kamu layak berada dalam hubungan yang bahagia, aman dan damai. Jangan takut untuk mengambil langkah kecil dan pergi untuk mencari cinta yang lebih baik. (Ila)