MANAberita.com — LUCINTA Luna terekam sedang diperiksa petugas Bandara Soekarno-Hatta, beberapa waktu lalu. Lucinta Luna diperiksa petugas di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Bahkan pemeriksaan Lucinta Luna oleh petugas Bandara Soekarno-Hatta sampai disiarkan dalam program stasiun televisi.
Saat itu Lucinta Luna dicurigai membawa barang wajib pajak. Untuk memastikan kecurigaan tersebut, petugas bandara akhirnya memeriksa barang bawaan dalam koper Lucinta Luna.
Pemeriksaan koper Lucinta Luna di-posting akun YouTube 86 & Custom Protection NET pada Sabtu, 26 Januari 2019.
Dalam video, petugas Bandara Soekarno-Hatta menjelaskan bahwa ketika penumpang tiba dari luar negeri maka akan diarahkan ke dua jalur berbeda, yakni jalur hijau atau jalur merah.
Menurut petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta, Fahri, jalur hijau diperuntukkan bagi penumpang yang membawa barang bawaan di bawah ketentuan yang berlaku.
“Sementara jalur merah untuk penumpang yang diduga membawa barang bawaan yang harus dikenakan pajak,” kata Fajri, mengutip Tribun Jatim.
Fahri lantas memberi contoh penumpang yang diarahkan ke jalur merah. Penumpang tersebut tak lain ialah Lucinta Luna.
“Petugas langsung mengarahkan penumpang ke jalur merah, karena petugas menduga penumpang membawa barang bawaan melebih batas ketentuan,” kata Fajri soal Lucinta Luna.
Kecurigaan petugas, lanjut Fajri, diperjelas dengan gambaran yang didapat dari mesin x-ray.
“Lalu mesin x-ray pun memberikan gambaran kepada kami barang apa saja yang dibawa oleh penumpang,” kata Fajri.
Petugas kemudian meminta Lucinta Luna untuk membuka satu dari dua koper yang dibawa. Ketika itu petugas menanyakan Lucinta Luna pergi bersama siapa.
“Berapa orang, Bu?,” tanya petugas ke Lucinta Luna.
Lucinta Luna lantas menanggapi pertanyaan petugas dengan berbalik bertanya.
“Ada yang salah ya?,” tanya Lucinta Luna.
Ketika koper Lucinta Luna sudah terbuka, petugas tersebut meminta petugas wanita yang memeriksa isi koper.
“Harus ada petugas perempuan,” kata petugas.
Ketika sudah terbuka, petugas meminta Lucinta Luna untuk membuka bagian dalam kopernya.
“Yang ini tolong untuk dibuka, Bu,” kata petugas.
Dalam pemeriksaan, petugas menemukan satu tas warna silver di dalam koper Lucinta Luna.
“Hanya satu?,” tanya petugas.
Lucinta Luna ternyata tak hanya membawa satu tas saja. Kepada petugas, Lucinta Luna mengaku membawa tas lain di koper yang kedua.
“Pak, ada lagi di sini,” kata Lucinta Luna.
“Barang baru?,” tanya petugas ke Lucinta Luna.
Lucinta Luna mengaku kepada petugas bahwa tas yang dibawanya merupakan barang bekas.
“Ini bekas semua,” kata Lucinta Luna.
“Kalau yang di koper itu?,” timpal petugas.
“Ini bekas semua, saya bawa tiga tas,” jawab Lucinta Luna.
“Mau dibuka lagi?,” kata Lucinta Luna.
Petugas merasa sudah cukup memeriksa isi koper Lucinta Luna.
“Cukup, kami hanya perlu memastikan saja,” kata petugas.
Fajri menjelaskan bahwa barang bawaan Lucinta Luna ternyata tidak menyalahi aturan yang berlaku.
“Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata barang bawaan penumpang tidak menyalahi aturan yang berlaku di Indonesia,” kata Fajri.
Meski demikian, Lucinta Luna masih terlibat perbincangan dengan dua petugas yang memeriksa kopernya.
“Ini juga mau sekalian dibuka?,” kata Lucinta Luna menunjuk koper satunya lagi.
Petugas yang memeriksa Lucinta Luna menjelaskan bahwa pihaknya hanya menjalankan prosedur yang berlaku di Bandara Soekarno-Hatta.
“Ini prosedurnya saja, Mbak,” kata petugas.
“Tapi saya biasanya nggak pernah kayak gini deh,” timpal Lucinta Luna.
Fajri kembali menjelaskan bahwa tidak setiap penumpang yang diarahkan ke jalur merah Bandara Soekarno-Hatta menyalahi aturan.
Petugas juga hanya melakukan pengawasan. Bila memang barang bawaan penumpang tidak menyalahi prosedur, maka petugas akan mempersilakannya melanjutkan perjalan.
“Ketika penumpang diarahkan ke jalur merah, penumpang tersebut bukan berarti menyalahi aturan, namun petugas hanya pengawasan.”
“Apabila penumpang tersebut membawa barang bawaan berlebih maka harus membayar pajak, apabila tidak penumpang dipersilahkan melanjutkan perjalanannya kembali,” tutup Fajri. (Dil)
