Ibu Minggat, Gadis Berusia 13 Tahun Ini Jadi Tulang Punggung Adik-Adiknya, Cuma Ditinggalin Uang 50 Ribu

  • Minggu, 03 Maret 2019 - 23:33 WIB
  • Viral
Verlin dan adik-adiknya
Verlin dan adik-adiknya

MANAberita.com — VRP (13) harus merawat kedua adiknya, ZAT (6), dan ASP (1), di rumah kontrakan di Kelurahan Tumumpa Dua, Kecamatan Tuminting, Kota Manado setelah ditinggal pergi ibunya, NP, sudah sepekan terakhir.

Melansir Sajian Sedap, VRP harus memasak, memandikan dan merawat adiknya ASP yang sudah 3 hari sakit.

Kini ASP sudah dirawat di RS Wolter Mongisidi Teling karena panas tinggi.

Sedangkan VRP dan ZAT sudah menginap di selter Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Sulawesi Utara.

VRP menceritakan ibunya sebenarnya sempat pulang ke rumah pada Rabu lalu.

“Jam 7 malam ibu kembali, tapi langsung pergi. Dia hanya sempat meminumkan ASI pada Amelia, ” katanya.

Ibunya sempat menitipkan uang Rp 50 ribu. Kata sang ibu, uang itu hasil kerjanya di tempat baru.

“Saya ingin ibu tinggal tapi dia tetap pergi, ” kata dia.

Katanya, saat ibu mereka pergi ASP mendadak sakit, tubuhnya langsung panas. “Mungkin dia rindu mama,” kata dia.

Baca Juga:
Gunung Dempo Erupsi, Warga Dilarang Dekati Kawah Radius 1 Km

Selama ditinggalkan ibunya, ASP hanya diberi air putih. Sebelumnya, ASP selalu minum ASI dari ibunya.

“Kondisinya kian hari kian parah, tadi saja dia sudah muntah, sata kasih bubur dan dia muntah,” kata dia.

Sedangkan adiknya yang lain ZAT tampak tertekan.

“Ia ingin sekali ke TK bersama teman temannya, tapi sudah tak bisa karena ibu sudah tak ada,” kata dia.

Meski sudah ditinggalkan ibunya, VRP mengaku tak mendendam. Ia mengaku selalu mendoakan ibunya agar kembali.

“Tiap malam saya selalu ajak adik berdoa, saya minta Tuhan tolong bawa kembali ibu saya, ” kata dia.

Baca Juga:
Kesal Chat dengan Wanita Lain Dibaca, Suami di Makassar Tega Aniaya Istrinya yang Sedang Hamil 7 Bulan

Velin mengatakan, sang ibu selama ini tak pernah jahat para mereka. Seperti ibu lainnya, ia sangat perhatian. “Ibu hanya marah kalau saya jatuhkan adik, ” kata dia.

Menurut dia, sang ibu sebelumnya jualan rokok di proyek dekat rumah mereka. Hasilnya digunakan untuk bayar kos serta menghidupi mereka.

“Ibu selama ini bekerja keras untuk kami,” kata dia.

Saat kedatangan singkat sang ibu pada Rabu, ia sempat diberitahu jika sang ibu punya pekerjaan baru.

“Katanya ibu ada pekerjaan baru tapi tak membeber apa pekerjaan tersebut, ” ujar dia.

Mengenai sang ayah, VRP mengaku sudah tak kenal lagi. Ia hanya kenal dengan ayah Amelia, adiknya yang masih berusia 1 tahun.

Baca Juga:
Charly Van Houten Alami Kecelakaan di Tol Cipularang, Begini Kronologinya

“Kami beda ayah, hanya saja ayah Amelia sudah tinggalkan kami sejak Amelia masih berumur 4 bulan, ” kata dia.

VRP mengaku masih memiliki 3 saudara lainnya. Mereka bertiga lahir dari ayah yang berlainan.

“Ada yang di Manado, ada pula yang di Papua, ” kata dia.

Sebut dia, tiga saudaranya itu dalam keadaan baik. “Mereka ada yang mengurusnya, ” kata dia.

Ia mengaku selalu berhubungan baik dengan mereka. Sedangkan dia, ZAT (6), dan ASP (1) juga memiliki ayah berbeda.

Pemandangan mengharukan tampak saat para bocah itu tiba di selter PPTPPA Sulut

Baca Juga:
Pria Terkotor di Dunia Meninggal Usai Mandi

VRP langsung menuntun adiknya ke kamar mandi menuruti anjuran petugas PPA. Dia kemudian memandikan adiknya.

Setelah mengganti baju sang adik, barulah ia mandi.

“Saya sudah terbiasa melakukan ini,” kata dia.

Sehabis mandi, keduanya disodori makanan. Velin memandang makanan itu dengan rasa tak percaya.

Seolah itu mimpi. Maklum selama seminggu ditinggal ibunya, dirinya membeli beras serta rempah rempah, lantas memasak sendiri.

Sedangkan adiknya, ZAT tampak malu-malu. Menu nasi dan lauk perkedel. Nasi dimakan habis, perkedel masih tersisa.

Baca Juga:
Waduh! Jalan Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Gorontalo Lepaskan Buaya di Genangan Air

VRP terlebih dahulu membiarkan sang adik makan, kemudian ia mengikuti.

Setelah itu, keduanya diminta bermain. Namun, kedua bocah itu terlampau lelah hingga dituntun ke tempat tidur. VRP lantas menidurkan adiknya.

Setelah itu ia coba tidur. Selama ditinggal sang ibu, VRP mengaku tidurnya sering terganggu.

“Saya musti jaga adik yang selalu nangis,” kata dia.

Sejumlah pihak yang datang ke tempat itu untuk mengunjungi dua bocah itu menilai keduanya tampak lebih dewasa dari usianya.

“Mungkin karena pengalaman hidup keduanya yang berat membuat mereka seperti dewasa terlalu cepat, lihat saja mereka tak mau bermain seperti bocah seusianya,” kata seorang staf. (Ila)

Komentar

Terbaru