MANAberita.com — BEBERAPA waktu lalu dunia kebidanan dihebohkan dengan lahirnya seorang bayi.
Dia adalah bayi biasa dan sehat seperti bayi lainnya. Tapi yang mengejutkan, bayi itu lahir dengan posisi tangan memegang alat KB spiral milik sang ibu.
Hal itulah yang membuat bayi bernama Dexter Tyler itu menjadi banyak diperbincangkan di minggu ini.
Meski baru berusia satu minggu, bayi ini ternyata memiliki foto yang sangat viral. Dalam foto viral tersebut, ia terlihat sedang memegang alat kontrasepsi milik ibunya.
Apakah benar Dexter lahir dengan kondisi tersebut? Lantas seberapa efektifkah alat kontrasepsi?
Melansir Nakita, Lucy Hellein, sang Ibu mengatakan bahwa foto yang ia unggah di Facebook bukan kondisi sesungguhnya saat anaknya lahir.
Dexter tidak lahir dengan alat kontrasepsi di tangannya.
Namun, Lucy Hellein mengaku bahwa ia memang hamil dengan alat kontrasepsi IUD (Intrauterine Device) terpasang di rahimnya.
Semasa kehamilan Hellein, dokternya memutuskan untuk tidak mengambil alat kontrasepsi tersebut dari jalan lahir.
Akhirnya, dokter menemukan alat tersebut di belakang plasenta. Maka, ia pun memotret anaknya dengan memegang alat kontrasepsi tersebut.
Hellein juga menjelaskan bahwa ia ketahuan hamil setelah alat kontrasepsi tersebut terpasang selama tiga minggu.
Artinya, sel telur Hellein sebetulnya sudah mengalami pembuahan sebelum alat kontrasepsi terpasang.
Melihat kondisi tadi, Ibu sebaiknya tak perlu khawatir kebobolan hamil saat sudah memakai alat kontrasepsi.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Planned Parenthood, sebuah organisasi nirlaba di New York, memperlihatkan bahwa alat kontrasepsi model IUD ini mampu mencegah kehamilan hingga 99%.
Artinya kemungkinan kehamilan sekitar 1 dibanding 1 juta orang.
Ibu juga tak perlu takut dalam memasang alat kontrasepsi ini terutama setelah melahirkan.
Setelah melahirkan normal, umumnya Ibu sudah bisa memasang alat kontrasepsi ini mulai dari 10 menit hingga 3 hari setelah melahirkan.
Ibu juga tak perlu khawatir, karena kontrasepsi non-hormonal tidak mengganggu produksi ASI maupun bermasalah bagi rahim.
Jangka waktu alat spiral kontrasepsi yang lebih panjang yakni hingga 8 tahun membuat metode ini banyak digunakan orang.
Selain alat kontrasepsi model spiral, Ibu juga perlu mengenal berbagai jenis alat atau metode kontrasepsi lain misalnya dengan kondom.
Ada pula metode kontrasepsi hormonal yang merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang direkomendasikan.
Menurut dr. Budiman Japar, SpOG dalam tabloid Nakita Edisi 830, metode KB susuk juga efektif dan efisien. “Efektif karena tingkat keberhasilannya dalam mencegah kehamilan dan efisien karena sekali pasang dapat digunakan jangka panjang hingga 5 tahun,” ujarnya. (Alz)