MANAberita.com — PERNAKAH anda menjawab nasihat orang lain dengan kalimat “urus saja dirimu sendiri?” Kalimat ini menjadi sangat jitu membuat lawan bicara terdiam dan tidak melanjutkan percakapan.
Biasanya hal-hal yang dibicarakan terkait jawaban tersebut adalah nasihat yang berkaitan dengan perilaku, ibadah, keimanan atau urusan pribadi lainnya. Sehingga seseorang merasa jika orang lain sudah mencampuri urusannya.
Tahu kah anda jika ternyata kalimat ini menjadi salah satu kalimat yang dibenci Sang Pencipta? Sikap ini termasuk bentuk kesombongan dan menyakiti perasaan orang yang mengajak dirinya untuk berbuat baik. Bagaimana bisa dan apa dalilnya? Berikut ulasannya.
Sesama manusia sudah selayaknya nasihat menasihati dalam kebaikan. Namun kebanyakan dari kita, tidak terima jika urusan pribadi harus mendapatkan nasihat juga dari orang lain.
Hal inilah yang menjadi salah satu bentuk kesombongan terhadap orang lain. Padahal niat dari orang yang menasihati dalam kebaikan tersebut tentu saja baik yakni agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Namun kerap kali jawaban kita terhadap nasihat baik ini justru menyakiti mereka yang sudah menasihati. Ternyata, selain tidak disukai oleh sesama manusia, jawaban menyakitkan tersebut juga sangat dibenci oleh Allah SWT.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Kalimat yang paling Allah benci, seseorang menasehati temannya, ’Bertaqwalah kepada Allah’, namun dia menjawab: ’Urus saja dirimu sendiri.”
(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, an-Nasai dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, 849, dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).
Jawaban ini memperlihatkan kesombongan sesorang karena tidak maun mendengarkan masukan dari orang lain. Sehingga orang lain tidak boleh mengurusi urusan pribadinya termasuk dalam bertaqwa kepada Allah. Padahal sejatinya manusia seharunya bersama dalam kebaikan.
Sikap sombong ini pernah juga dialami oleh Nabi Nuh ’alaihi salam. Beliau pun mengadu kepada Allah terkait kesombongan kaum tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Quran Surat Nuh Ayat 5-7 yang artinya sebagai berikut:
Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri. (QS. Nuh: 5-7)
Dalam kehidupan sehari-hari sangat sering sekali kita menjawab nasihat orang lain dengan kalimat yang dibenci Allah ini. Sehingga pada akhirnya orang lain tidak lagi mau menasihati kita karena takut akan mendapatkan perlakuan serupa. Pada akhirnya, manusia hanya bergumal pada kesalahan dan tidak mau memperbaiki diri. (Ila)
(Sumber: Riau realita)