Diduga Punya Hubungan Spesial Dengan Budi Hartanto, Polisi Periksa Oknum ASN Nganjuk

  • Jum'at, 05 April 2019 - 21:35 WIB
  • Kriminal
Budi Hartanto

Budi Hartanto

MANAberita.com — PUNYA Hubungan dengan Korban Mutilasi Mayat dalam Koper, Seorang ASN Diperiksa Polda Jatim.

Penyidik Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Jawa Timur masih mendalami kasus mutilasi Budi Hartanto (28) yang mayat disimpan dalam koper. Pelaku juga masih diburu polisi.

Melansir Merdeka, total saksi yang sudah diperiksa 14 orang. Satu di antaranya seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Nganjuk berinisial RG.

Baca Juga:
Astaga! Gunakan Dalil-Dalil Agama, Oknum Calon Pendeta Sodomi 7 Anak Jemaah Gereja di Cipanas

“Iya (ASN), saksi dibawa ke Polda Jatim dan sudah dipulangkan. Yang bersangkutan seorang laki-laki dan (korban) pernah berhubungan,” ungkap Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Dari pemeriksaan penyidik, kata Barung, yang bersangkutan memang mengakui pernah berhubungan dengan korban. Namun mengaku tidak bertemu dengan korban saat peristiwa itu terjadi.

“Itu alibinya, pada jam di hari kematian korban ini (saksi ASN) tidak tersangkut kepada bersangkutan. Tapi tidak menutup kemungkinan akan terus kita gali,” tegas Barung.

Baca Juga:
Gila! Gara-Gara Kelas Kotor, Guru ini Paksa 10 Muridnya Makan Sampah

Sebab menurut Barung, korban memiliki hubungan spesial dengan banyak laki-laki yang masih terus didalami penyidik. “Masih ada saksi yang belum kita periksa kalau masih sulit kita jangkau,” ucapnya.

Sebelumnya, Barung menyebut motif pembunuhan disertai mutilasi ini, penyidik menduga berkaitan dengan asmara sesama jenis. Dari 14 saksi yang sudah kita periksa, kami berkeyakinan bahwa kami menghilangkan motif perampokan atau curasnya dan motif ekonomi. Kita masuk pada hal yang berkaitan dengan asmara, ungkapnya lagi.

Selain mengungkap pelaku pembunuhan disertai mutilasi ini, pihak penyidik juga masih berusaha mencari kepala korban yang belum ditemukan. Satu hal yang kita temukan (lokasi yang dicurigai sebagai tempat menyembunyikan kepala korban) yang signifikan, tapi untuk membuktikan ini kita tunggu labfor hari ini,” tandas Barung. (Ila)

Komentar

Terbaru