MANAberita.com — DI seluruh dunia, jumlah ibu yang hamil anak kembar memang jauh lebih sedikit dibandingkan ibu dengan kehamilan tunggal. Menurut situs Stanford Children’s Health, jumlah kelahiran kembar hanya sekitar 3 persen dari total kelahiran.
Meski sedikit, namun, jumlah kehamilan kembar ternyata terus meningkat. Menurut National Center for Health Statistics, tingkat kelahiran kembar mengalami kenaikan hingga 70 persen sejak 1980. Saat ini, dari 1.000 kelahiran, sebanyak 32,6 di antaranya adaah kelahiran kembar.
David Davies, konsultan dokter kandungan di Queen Alexandra Hospital di Portsmouth, Inggris, mengatakan bahwa jumlah kelahiran kembar tidak identik lebih banyak daripada kembar identik.
Ada banyak faktor yang memengaruhi kehamilan kembar alami. Berikut adalah tiga faktor anak kembar yang mungkin belum Moms ketahui sebelumnya. Bila kamu memiliki satu atau lebih tanda-tanda ini, bisa jadi kamu berpeluang untuk hamil anak kembar.
- Usia 30+
Davies menerangkan bahwa kerja indung telur pada tubuh perempuan mengalami perubahan seiring dengan pertambahan usia. Contohnya, perubahan kadar follicle stimulating hormone (FSH).
Pada perempuan yang berusia subur, peningkatan FSH biasanya dikaitkan dengan masalah fertilitas yang membuatnya susah hamil. Namun, pada perempuan berusia di atas 30 tahun, peningkatan FSH justru dapat memperbesar peluangnya untuk hamil anak kembar.
Hormon FSH berfungsi mengatur perkembangan sel telur di dalam indung telur sebelum dilepaskan. Saat perempuan sudah melewati periode usia suburnya, FSH akan meningkat untuk merangsang pertumbuhan sel telur.
Salah satu efek dari peningkatan kadar FSH itu adalah tubuh melepaskan lebih dari satu sel telur. Bila dua atau lebih sel telur tersebut berhasil dibuahi, maka terjadilah kehamilan kembar.
- Berat Badan Berlebih
Ini adalah ironi kedua setelah peningkatan kadar FSH. Umumnya, perempuan yang kelebihan berat badan, dengan indeks massa tubuh di atas 30, lebih sulit untuk punya momongan.
Namun, perempuan yang memiliki berat badan berlebih juga berpeluang lebih besar untuk hamil anak kembar. Alasannya, lemak ekstra di tubuhnya dapat memicu peningkatan kadar estrogen.
Kadar estrogen yang berlebih dapat memberikan rangsangan berlebih kepada indung telur. Alih-alih melepaskan satu sel telur saat ovulasi, indung telur bisa jadi melepas dua atau lebih sel telur.
Mengacu pada penjelasan tersebut, menurut Davies, perempuan yang mempraktikkan pola makan vegetarian atau vegan lebih kecil kemungkinannya untuk hamil anak kembar.
- Ras
Faktor anak kembar selanjutnya adalah ras atau rumpun bangsa. Davies mengatakan, jumlah kehamilan kembar di Nigeria tergolong tinggi, yaitu 1 dari setiap 20 atau 30 kehamilan.
Namun, perempuan Nigeria yang tinggal di luar negara tersebut belum tentu akan hamil anak kembar. Davies menduga faktor iklim atau gaya hidup di Nigeria merupakan salah satu faktor penentu.
Senada dengan itu, situs Stanford Children’s Health menyebutkan bahwa perempuan dengan ras Afrika-Amerika memiliki kemungkinan paling tinggi untuk hamil anak kembar dibandingkan ras lain.
Sementara, perempuan dengan ras Asia dan penduduk asli Amerika memiliki tingkat kemungkinan hamil anak kembar paling rendah. (Ila)