MANAberita.com — SEGALANYA berjalan seperti biasa antara Anda dan pasangan. Saling memberi kabar, bertemu saat weekend, berlibur bersama, saling mengucapkan “I love you” setiap malam, bahkan berpikir bahwa hubungan ini akan terus berlanjut hingga ke jenjang berikutnya.
Namun, semua ketenangan dan mimpi tersebut hancur saat pasangan secara tiba-tiba memutuskan hubungan. Anda pun jadi mulai menginvestigasi dan menduga-duga perilakunya selama beberapa minggu ke belakang, apakah ada yang berubah darinya atau tidak.
Dan ketika tidak menemukan jawaban, Anda semakin bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuatnya menarik diri dari kehidupan Anda. Mungkin, salah satu alasan berikut ini dapat menjawab rasa penasaran Anda.
Dia Kewalahan
Biasanya, pria memecah hubungan mereka lebih banyak daripada wanita. Misalnya, jika seorang pria sedang bekerja, dia akan fokus berpikir tentang pekerjaannya. Begitupun jika ada masalah dalam hidupnya. Saat pasangan Anda mengalami masa-masa yang penuh tekanan, maka dukunglah dia untuk menghadapinya, meski dukungan ini mungkin terlihat berebeda dari yang pernah Anda alami.
Bagi sebagian pria, dukungan yang dia butuhkan adalah dengan memberinya waktu sendiri untuk memecahkan masalah. Anda harus pahami, bahwa pria tidak seperti wanita yang bisa melakukan atau menghadapi masalah secara bersamaan.
Hubungan Terasa Canggung
Dalam tiga bulan pertama menjali hubungan, semuanya terasa dan terlihat sempurna. Anda pun dapat melihat segala hal dalam segi positif. Seiring berjalannya waktu, barulah realita dimulai. Anda atau pasangan memiliki kesalahpahaman yang membuat kalian menjadi stres.
Komunikasi pun mulai menjadi tegang. Biasanya, ini terjadi sekitar 3-6 bulan dan banyak hubungan baru yang tidak bertahan. Terkadang, pria mulai kurang berkomunikasi selama waktu ini karena dia tidak dapat mempertahankan tingkat intesitas seperti yang dilakukan di awal hubungan.
Dia Ragu
Penyesuaian diri itu rumit, khususnya untuk orang dewasa. Pada awalnya, ketika semua berjalan dengan sempurna, mudah bagi Anda dan pasangan berpikir bahwa sisa hubungan akan lancar. Masalahnya adalah saat Anda saling mengenal dengan baik, potensi permasalahan jangka panjang pun menjadi semakin jelas.
Coba pertimbangkan kembali, apakah gaya hidup Anda dengannya sejalan? Apakah Anda menginginkan hal yang sama? Apakah Anda benar-benar cocok dengannya? Jika ada sebuah ‘lubang besar’ di mana Anda dan pasangan berbeda, dia mungkin menyadarinya. Bahkan, sebesar apapun dia menyukai Anda, dia akan tetap berpikir hubungan yang terjalin tidak akan sejauh dan seindah yang diharapkan.
Dia Tertarik dengan Wanita Lain
Salah satu alasan lain yang membuat wanita merasa takut adalah adanya wanita lain yang menarik perhatiannya. Sebagian besar wanita, mungkin termasuk Anda, akan ketakutan jika pasangan jatuh cinta pada orang lain, kan?
Hal terpenting jika Anda mencurigai adanya wanita lain dalam hubungan, cobalah untuk menenangkan diri dan menjaga perasaan Anda sebelum melakukan sesuatu dengannya. Anda harus memutuskan apa yang ingin Anda lakukan. Jika masih menginginkannya dan ingin menjaga hubungan, jangan marah. Kumpulkan fakta-fakta terlebih dahulu dan kemudian bicarakan masalah tersebut bersama pasangan dengan tenang.
Pria Memroses Pikiran dan Perasaan Mereka Secara Berbeda
Otak pria bekerja secara berbeda dari otak wanita. Wanita memiliki lebih banyak koneksi antara belahan otak yang membantu berpikir dan merasakan pada saat yang sama. Hal ini cukup siginifikan, karena ketika menyangkut hubungan dengan wanita, pria membutuhkan waktu dan ruang ekstra untuk memroses semuanya sesuai dengan cara otak mereka dibentuk. Jika Anda pernah bertanya-tanya, mengapa pria perlu dua kali lebih lama untuk membalas pesan seperti yang Anda harapkan, inilah jawabannya.
Otak pria dioptimalkan untuk keterampilan spasial dan motorik, sementara wanita dioptimalkan untuk pemikiran analitis dan intuitif. Jika pasangan secara emosional kewalahan dan menarik diri, itu berarti dia perlu waktu untuk memikirkan Anda, meyakinkan perasaannya, berpikir lagi, dan mencari solusi. Ini bukan sesuatu yang bisa Anda paksakan. Merupakan sebuah kesalahan jika Anda mencoba membuat pria terburu-buru dalam membuat keputusan tentang apapun, sebelum dirinya siap. (Dil)
(Sumber: Sociolla)