MANAberita.com — KASUS korban penculikan anak di Kota Kendari terus mengahantui dan meresahkan masyarakat. Hingga saat ini, tercatat enam orang anak telah mengalami kekerasan seksual oleh terduga pelaku penculikan.
Pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Kami msih melakukan pengejaran terhadap pelaku penculikan anak di daerah nanga-nanga,” ungkap Kapolres Kendari, AKBP. Jemi Junaidi, S.I.K, MM, saat di temui di RS Bhayangkara Kendari.
Sebelumnya, Tim Sandro dan Tim Buser 77 Polres Kendari sudah mengepung dan hampir melumpuhkan pelaku, hanya saja ia (pelaku) memeluk korbannya sehingga kepolisian sedikit mengalami kesulitan, terduga pelaku sesaat itu juga langsung melepas korban dan melarikan diri masuk ke dalam hutan Nanga-Nanga.
Identitas pelaku penculikan 6 orang anak perempuan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara terungkap. Pelaku merupakan mantan anggota TNI dan sempat melarikan diri ke hutan Nanga-Naga di pinggiran Kota Kendari.
“Pelaku ternyata memiliki penyakit pedofilia, jadi kami menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya para orang tua, untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya ketika bermain diluar rumah,” ungkap Kapolres Kendari.
Tim gabungan TNI/ Polri, Rabu (01/05), menangkap pelaku penculikan dan kekerasan seksual terhadap anak perempuan di Kendari.
Pelaku yang merupakan mantan anggota TNI AD diamankan petugas saat bersembunyi di kolong rumah warga di lorong Jati Raya, Kelurahan Wawowanggu, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, pagi tadi
Dari kartu identitas yang ditemukan polisi ternyata pelaku adalah mantan anggota TNI berinisial AP yang pernah bermarkas di kesatuan Yonif 725 Woroagi.
Dandim 1417 Kendari, Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya membenarkan bahwa pelaku adalah mantan anggota TNI yang sudah disersi dari kesatuannya.
AP sebelum dipecat dari TNI menyandang pangkat Prada.
Letkol Cpn Fajar Lutvi Haris Wijaya turun membantu polisi melakukan pengejaran terhadap AP yang kini masih bersembunyi di dalam hutan.
Dalam proses pencarian ini hutan Nanga-nanga pun sudah dikepung oleh pasukan gabungan TNI dan Polisi, dan mengerahkan anjing pelacak untuk mencari keberadaan pelau di dalam hutan.
Dari laporan korban lain, pelaku diketahui sudah enam kali melakukan penculikan dan pencabulan terhadap anak perempuan di bawah umur.
“Betul, penculikan anak perempuan, korbannya saat ini sudah mencapai enam orang,” ujar Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaedi di RS Bhayangkari, Kendari, Senin (29/04). (Alz)