Ambil Makanan dan Uang Receh Majikan, ART di Jakarta Utara Tewas Setelah 5 Hari Dikurung di Kamar Mandi

  • Selasa, 21 Mei 2019 - 21:08 WIB
  • Kriminal
Ilustrasi

Ilustrasi

MANAberita.com — SEORANG asisten rumah tangga (ART) berinisial LN (20) ditemukan tewas setelah dianiaya majikannya.

LN dianiaya oleh majikannya di sebuah rumah di kawasan Muara Karang, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.

Mayat LN ditemukan di toilet rumah majikannya pada Senin (20/05) pukul 03.00 WIB.

Mengutip Gridpop, kasus penganiayaan ini terungkap saat majikan laki-lakinya mengantar jenazah LN ke sebuah rumah duka.

“Jadi awalnya ada seorang pria mengantarkan jenazah ke Rumah Duka Atma Jaya. Setelah dicek oleh petugas di rumah duka ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuh korban,” terang Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto, melansir Gridpop.

Baca Juga:
Terungkap! Inilah Alasan Ibu di Garut yang Tega Setrika Anak Kandungnya Sendiri

“Pria yang membawa (jenazah) adalah majikan laki-laki dari korban. Setelah dilakukan penyelidikan diketahui korban sering mendapatkan kekerasan fisik dari pelaku yang merupakan majikan perempuannya,” terang Budhi.

Pada sekujur tubuh korban ditemukan luka lebam karena mendapat kekerasan dari pelaku.

Majikan perempuan yang diketahui berinisial TVL tersebut rupanya sering melakukan kekerasan dengan menggunakan setrika dan cobek.

Ia kerap menyiksa korban jika tidak mengerjakan pekerjaan sesuai dengan keinginannya.

Baca Juga:
Kabur OTT KPK, Adik Bupati Langkat Digiring ke Polda Sumut

“Kalau menyetrika baju tidak rapi, kemudian pelaku menyiksanya menggunakan setrika atau pun cobek,” ujar Budhi.

Korban akhirnya meninggal dunia setelah dikurung dalam toilet dan tidak diberi makan selama 5 hari.

Lebih lanjut disebutkan oleh Budhi, sang majikan melakukan hal tersebut karena korban sering mengambil makan dan uang receh secara diam-diam.

“Kondisi korban kurus dan ditemui luka lebam di sekujur tubuhnya. Baik itu luka baru maupun bekas luka lama,” kata Budhi lagi.

Baca Juga:
WHAATT?? 19 Anak SD di Garut Ketagihan Seks Sejenis

Korban yang berasal dari Garut tak pernah diizinkan untuk pulang ke rumah selama 4 tahun bekerja.

Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terkait kejiwaan pelaku dan kesaksian dari ART lain yang ada dalam rumah tersebut.

“Ya kami akan selidiki lebih lanjut (soal kejiwaan) pada pelaku. Namun sejauh ini, saat proses penyelidikan, pelaku dapat berkomunikasi dan menjawab pertanyaan petugas dengan lancar,” ungkap Budhi.

“Kami masih akan lakukan penyelidikan untuk melihat kemungkinan adanya pelaku lain dalam peristiwa ini. Sebab ada ART (asisten rumah tangga) lain di yang bekerja di rumah itu, dan kondisi fisiknya juga kurus. Nah kami akan melihat apakah ART itu juga disiksa dan alami tekanan atau tidak,” pungkasnya. (Ila)

Komentar

Terbaru