MANAberita.com – SEBUAH video pengakuan dari seorang wanita berusia 92 tahun yang membunuh putranya sendiri baru dirilis oleh pihak kepolisian.
Dalam video itu terlihat wanita berusia 92 tahun dengan tenang mengungkapkan bagaimana ia membunuh anaknya karena ia tak ingin tinggal di panti jompo.
Dilansir dari Intisari Online melalui Daily Mail, Anna Mae Blessing menembak putranya, Thomas, yang berusia 72 tahun hingga tewas.
Dari video pengakuan yang baru dirilis, terihat Anna tidur siang di meja dan mengatakan betapa lelahnya dia saat menggambarkan pembunuhan itu. Sesekali ia juga batuk-batuk.
Dilaporkan insiden itu terjadi pada Juli 2018 lalu setelah Thomas dan pasangannya, Julie, membahas akan menempatkan Anna di panti jompo agar bisa mendapat perawatan yang lebih baik.
Karena tak mau tinggal di panti jompo, ia menembak Thomas dengan senjata yang dimilikinya.
“Dia datang padaku, jadi aku menembakkan pistol,” katanya dengan tenang
Dia kemudian menjelaskan bagaimana ia kemudian membungkuk setelah menembaki putranya di rumahnya di Arizona dan memeriksa denyut nadi anaknya yang telah tergeletak di lantai.
“Aku memeriksa nadinya dan tidak ada (denyut) nadi jadi aku tahu aku membunuhnya,” katanya.
Ketika detektif menanyakan bagaimana perasaan ketika menyadari bahwa anaknya sudah mati, Anna mengaku tak memiliki banyak perasaan.
“Saya tidak punya banyak perasaan,” jawabnya tenang.
Setelah Anna menembak Thomas, Julie lalu merebut pistol itu dari tangan wanita berusia 92 tahun tersebut.
Tapi ternyata Anna memiliki satu senjata lagi di balik jubahnya. Anna, Julie, dan Thomas tinggal bersama di Arizona.
Namun Anna tak langsung menembak Julie, ia hanya menunggu.
Sementara Julie menelepon 911 dengan panik dan berkata pada polisi, “Tolong aku! Tolong aku! Dia akan menembakku.”
Dalam video pengakuannya, Anna mengatakan awalnya ia ingin menembak Julie, namun tak jadi melakukannya dan tak jelas apa yang membuatnya berubah pikiran.
Sementara, ia tak jadi menembak Julie, Anna pergi ke kamar tidurnya, duduk di kursi, dan menunggu polisi datang.
Menjelaskan motifnya, ia mengatakan pada polisi, “Saya tidak ingin pergi ke panti jompo, dan dia (Thomas) berjanji pada saya bahwa saya tidak akan pernah harus melakukannya (masuk panti jompo).”
Terkadang selama interogasi, dia meletakkan kepalanya di atas meja dan tidur siang.
“Aku sangat lelah, aku tidak tahu,” katanya.
Anna berkata dia pantas masuk penjara, dengan mengatakan,”Apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat? Saya membunuh putraku sendiri.”
Anna mengalami stroke pada 9 November 2018 dan mendapat perawatan intensif. Tak lama setelah itu Anna meninggal dunia di rumah sakit. (Alz)