MANAberita.com – SEBAGAI orang tua, kehilangan anak dalam beberapa menit saja rasanya sudah tak karu-karuan. Bayangkan apa yang dirasa pasangan yang anaknya tertinggal di R&R Ayer Keroh, Melaka.
“Begitu kami sadari, anak lelaki kami tak berada di dalam mobil. Rasanya hidup ini hancur, badan jadi mati rasa,” katanya melansir Poskotanews dari Harian Metro.
Putranya yang berusia tiga tahun ditinggalkan di R&R Ayer Keroh, Selasa (30/07), tetapi untungnya dia ditemukan 3 jam kemudian.
Menurut Iza, kehilangan anak telah menjadi pelajaran bagi dia dan suami. Selama ini, mereka begitu berhati-hati dalam menjaga anak mereka, terutama saat di luar rumah.
Peristiwa itu terjadi ketika keluarga mereka berhenti di R&R Ayer Keroh untuk menunaikan sholat Maghrib sekitar 19:30. Iza dan suami bahkan bergantian makan agar bisa tetap memantau anak-anak mereka. Saat itu, mereka dalam perjalanan kembali dari Kuala Lumpur ke Melaka.
“Ketika saya makan, anak-anak berlari kesana-sini, jadi saya minta suami untuk membawa mereka ke taman bermain terdekat. Setelah saya selesai makan, saya langsung meminta mereka untuk kembali. Pada saat yang sama, anak keempat berkelahi dengan anak lelima. Tak lama anak kelima berkelahi, menangis dan berlarian. Itu bikin suasana jadi sibut, ” tambah Iza.
Menurutnya, Tuhan sedang mengujinya bersama suami. Pasangan ini tak menyadari anak keenamnya tak ada dalam mobil. Kendaraan itu berjalan tanpa membawa serta bocah 3 tahun yang asyik main di taman dekat R&R.
Iza mengira sepanjang 30 km perjalanan itu anak lelakinya ada di kursi belakang. Ia bahkan merasa mendengar suaranya.
Mereka kaget ketika sampai di rumah di Ayer Molekm Melaka, pada pukul 22:00. Ia kaget anak kesayangannya itu tak ada dalam mobil.
“Untungnya, suami saya adalah orang yang sangat tenang. Dia segera memanggil temannya untuk membantu mencari putra kami di R&R Ayer Keroh,” tambahnya.
“Saat dalam perjalanan kembali ke R&R, 20 menit kemudian, teman suami menelepon dan memberi tahu anak kami baik-baik saja. Ia berada di Markas Besar Kepolisian Alor Gajah,” lanjut Iza.
“Pada saat itu, hanya Allah yang tahu betapa bersyukurnya saya karena putra kami dirawat orang yang baik saat menunggu kedatangan kami,” katanya.
Mereka mencapai Markas Besar Kepolisian Alor Gajah sekitar pukul 11 malam. Iza sangat berterima kasih kepada semua orang yang membantu merawat anaknya, termasuk pekerja India yang menemukan putranya di R&R.
“Terima kasih juga kepada Pak Cik yang menemani putra saya, pekerja plus dan terutama polisi IPD Alor Gajah karena telah merawat putra saya,” kata Iza penuh rasa syukur.
Iza mengatakan bahwa dia ingin berkunjung ke IPD Alor Gajah dan R&R Ayer Keroh untuk berterima kasih kepada semua yang telah membantu merawat putranya. Iza juga menceritakan kejadian ini dan mengatakan bahwa dia berharap orang lain akan belajar kasus yang menimpanya. (Ila)