MANAberita.com — WARGA Dusun II Desa Batu Raja Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) Rujianto (28 Tahun) kaget bukan kepalang sepulang dari bengkel sekira pukul 14.00 WIB, Sabtu (03/08). Ia mendapati istrinya Fetty Verawati (19 Tahun) telah meninggal dunia dalam kondisi lidah menjulur dan gantung diri dengan kain kerudung bermotif bunga melilit lehernya di plafon dapur.
Salah seorang saksi, Siti menyebutkan bahwa ia mengetahui peristiwa itu usai mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah Rijianto. “Aku ndengar suara minta tolong. Aku kiro bininyo ado apo, pas aku datang tekejut nian aku nengok korban tergantung dan lakinyo sibuk minta tolong sambil megang badan korban,” ungkap Siti.
Aparat kepolisian Sektor Talang Empat yang tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP dan dipimpin langsung Kapolsek Talang Empat Iptu Ahmad Khairuman. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Bengkulu untuk divisum. Dari hasil pemeriksaan pihak medis RS Bhayangkara memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap tubuh korban. Diduga korban gantung diri dengan mengikatkan kain di plafon dapur dengan memanjat dari meja dekat kompor. Lalu loncat dan lehernya terjerat hingga tewas kehabisan nafas.
Sebelum melakukan aksi gantung diri, diduga Fetty masih sempat menulis status Facebook terakhirnya yang berbunyi “Rasa Sakittt hati ku akan ku bawa sampai matiii….” Diduga korban yang memiliki 1 anak yang masih kecil ini sedang memiliki masalah rumit dengan suaminya yang menyebabkan korban nekat menggantung diri.
“Anggota pun langsung mendatangi TKP dan RS Bhayangkara Bengkulu. Menurut keterangan Dokter Rosi Oktarina, terhadap jenazah korban ditemukan memar pada bagian leher, lidah tergigit, dan terdapat tinja dan air seni di celana dalam. Secara keseluruhan, pada diri korban sampai saat ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,” ungkap Iptu Ahmad Khairuman.
Polsek Talang Empat masih melakukan pendalaman terhadap kasus dugaan bunuh diri tersebut. Jenazah korban saat ini sudah dibawa kembali ke rumah duka untuk disemayamkan. (Ila)