MANAberita.com — SUAMI istri yang berinisial MIS (29) dan SMT (27 ini tega menghabisi nyawa bayi perempuannya hanya karena tidak ingin lagi punya bayi.
Jasad bayi tersebut dibungkus tas plastik disimpan dikolong antara tempat tidur dan almari.
Namun sepandainya menyimpan rahasia, kejahatan keduanya terbongkar. Semua berawal dari pendarahan yang dialami MIS
Suami istri ini diketahui sering cekcok.
Hal tersebut lantaran sang istri yang hamil, namun keluarga tersebut sebenarnya tak ingin menambah anak
Polisi lalu mencari kebenarannya, karena sebelumnya, mereka mengaku istri keguguran saat bayi berusia 5 bulan.
Kecurigaan pihak rumah sakit jadi permulaan terkuaknya kasus pembunuhan.
Diduga dibunuh, seorang bayi perempuan baru lahir ditemukan meninggal dunia dibungkus tas plastik di Kelurahan Payaman Kecamatan Kota Kabupaten Nganjuk.
Melansir Tribun Pekanbaru, Kematian bayi perempuan tersebut diduga dibunuh oleh kedua orang tuanya, MIS (29) dan SMT (27) setelah lahir di rumahnya sekitar pukul 01.30 WIB hari Minggu.
Kapolsek Kota Nganjuk, Kompol Budi Narianto membenarkan kejadian tersebut.
“Untuk penanganan kasus tersebut akan diproses UPPA Polres Nganjuk,” kata Budi Narianto
Kasus tersebut terbongkar setelah ibu bayi SMT mengalami pendarahan dan di bawa ke RSUD Nganjuk.
Saat di RSUD, pelaku mengaku pendarahan yang dialaminya karena keguguran kandungan dalam usia 5 bulan.
Petugas medispun menanyakan ari-ari dan diberitahu ada di rumah.Selanjutnya suami SMT diminta mengambil ari-ari untuk dibawa ke RSUD.
Dan setelah ari-ari dibawa ke RSUD dan dilakukan pemeriksaan, petugas medis curiga karena tidak mungkin ari-ari bayi itu berusia 5 bulan.
Saat ditanyakan jasad orok bayi yang keguguran, suami isteri itu kompak menjawab hilang.
Kecurigaan petugas medis RSUD Nganjuk itu diteruskan ke Polres Nganjuk.
Petugaspun langsung menindaklanjuti informasi tersebut dengan melakukan penggeledahan di rumah suami isteri tersebut.
Dan dari keterangan anak pertama dari suami isteri yang masih berusia 4,5 tahun akhirnya diketahui jasad bayi perempuan dibungkus tas plastik disimpan dikolong antara tempat tidur dan almari.
Saat itu juga, jasad bayi perempuan langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Nganjuk untuk dilakukan otopsi.
Sementara MIS diamankan jajaran Kepolisian, sedangkan SMT menjalani perawatan di RSUD Nganjuk.
Sementara itu, untuk motif dari kasus dugaan pembunuhan bayi karena suami isteri itu tidak menginginkan punya anak lagi.
Hingga kini, MIS sebagai suami masih menjalani pemeriksaan petugas kepolisian.
Sementara itu, terbongkarnya kasus dugaan pembunuhan bayi perempuan oleh suami isteri MIS dan SMT membuat para terangga terkejut.
Ini dikarenakan MIS yang bekerja serabutan itu seringkali menjadi muadzin di masjid.
“Kami tidak menyangka saja kalau MIS itu tega terhadap anaknya sendiri,” kata Agus Ikhsan, terangga rumah diduga pelaku pembunuhan bayi.
Memang, diakui Agus Ikhsan, isteri MIS sejak awal tidak diketahui kalau sedang hamil. Selain jarang keluar rumah, tapi ketika keluar dan bertemu tetangga mengaku tidak hamil.
“Dan belakangan ini saja antara suami isteri itu seringkali terdengar keributan di dalam rumah. Mungkin saja karena tidak ingin punya anak lagi tetapi terlanjur hamil itu. Tapi kami tidak tahu motif sebenarnya dari dugaan membunuh bayinya sendiri itu,” tutur Agus Ikhsan. (Ila)