Ilustrasi video porno
MANAberita.com — HUKUM kebiri kimia pada seorang pelaku kekerasan seksual di Mojokerto, Jawa Timur cukup mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, hukuman ini memang baru pertama kali diberikan kepada pelaku kekerasan seksual dari sekian banyaknya kasus. Belum lagi, jarang sekali individu yang bersedia dirinya di kebiri.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ada individu yang berkenan untuk dikebiri. Salah satunya adalah seorang pria dari Carolina Selatan, Amerika Serikat. Kisah kebirinya diungkapkan oleh mantan istri melalui forum berbagi kisah online. Sekadar informasi, kebiri pada pria dimaksudkan menghilangkan fungsi pada testis.
Dalam kisahnya, perempuan tersebut mengatakan mantan suaminya nekat melakukan kebiri untuk meghentikan kebiasaannya menonton film porno. Menurut pria berusia 38 tahun itu kebiri adalah satu-satunya cara untuk menghentikan kecanduan porno. Sebab dia sudah berusaha berhenti dari kebiasaannya menonton film porno di kantor dan mengunjungi klub striptis, tapi tak kunjung berhasil. Kebiri dianggap sebagai jalan terakhir.
Namun tentunya perempuan yang tidak diketahui namanya itu tidak mengetahui begitu saja sang mantan suami melakukan kebiri. Pada awalnya ia curiga ada sesuatu yang terjadi dan takut suaminya berselingkuh karena sikapnya berbeda. Perubahan sikap itu pun turut dirasakan oleh anak-anaknya. Oleh karena itu, suatu hari perempuan itu memaksa mantan suaminya untuk terbuka dan mengungkapkan kebenaran.
“Saat itulah dia memberitahuku segalanya. Dia sangat malu dan kurasa dia merasa tidak akan pernah bisa mengatasi kecanduan itu kecuali melakukan sesuatu yang drastis dan menghilangkan keinginan seksual epenuhnya. Hasilnya mengerikan,” ungkap perempuan tersebut.
Hal yang tak kalah mengerikan adalah pria tersebut mengebiri dirinya sendiri. Perempuan itu mengatakan jika mantan suaminya adalah seorang dokter hewan dan terbiasa mengebiri hewan di tempat prakteknya.
“Tapi tentunya masih sangat berisiko untuk melakukan kebiri pada dirinya sendiri. Dia membawa pulang kit steril dari klinik, membuat dirinya mati rasa dengan lidocaine, lalu mengebiri dan menjahit dirinya sendiri. Dia tidak pergi ke rumah sakit,” papar perempuan tersebut.
Setelah nekat melakukan semua itu, mantan suaminya sering mengeluh kesakitan. Perempuan tersebut sempat menduga jika penyebabnya karena mantan suami terlalu letih dengan kepindahan rumah mereka. Namun saat perempuan itu memberikan perhatian untuk merawat mantan suaminya, ia malah mendapat penolakan.
“Dia selalu punya alasan mengapa dia tidak mau diperhatikan dan itu tidak normal untuknya. Kebiri bukan hanya menghilangkan keinginan dan minatnya akan film porno, tetapi kehidupan seks kami hancur berantakan. Dorongan seks dia anjlok dan kami sulit menemukan keintiman karena dia begitu ngeri dengan hal yang dilakukan pada dirinya sendiri,” ujar perempuan tersebut.
Ia menambahkan, mantan suaminya menjadi sangat emosional, menangis sepanjang waktu, dan perubahan suasana hatinya sangat tidak menentu. Hal ini dikarenakan mantan suaminya kehilangan testosteron. Pada akhirnya mantan suaminya pergi ke dokter keluarga dan memakai suplemen testosteron. Namun hal itu malah membangkitkan keinginannya untuk menonton film porno sehingga suplemen tak lagi dikonsumsi.
Pada akhirnya, pasangan itu memutuskan untuk bercerai. Mantan suaminya didiagnosis menderita depresi bipolar dan ADD. Perempuan itu mengatakan mantan suaminya hendak menikah lagi. Tapi ia tak tahu apakah mantan suaminya mengatakan kondisi seksualnya terhadap calon istri baru. (Ila)
