Kejam! Rebutan Warisan, Wanita di Banyumas Bunuh 3 Saudara Kandung dan Keponakannya

  • Rabu, 28 Agustus 2019 - 13:57 WIB
  • Kriminal
pembunuhan keluarga di Banyumas

pembunuhan keluarga di Banyumas

MANAberita.com – SEBELUMNYA, warga dikejutkan dengan penemuan 4 tengkorak manusia di bekas kubangan bebek di daerah Banyumas,Jawa Tengah.

Rupanya, keempat tengkorak manusia itu masih satu keluarga yang dibunuh oleh saudaranya sendiri. Keempat jasad tersebut dikuburkan dekat rumah Misem yang tak lain adalah ibu kandung dari tersangka Saminah alias Minah (53).

Wanita paruh baya itu nekat menghabisi nyawa tiga saudara kandungnya dan satu orang keponakannya.

Dari empat korban, tiga korban adalah anak Misem yaitu Supratno alias Ratno (54), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41) dan satu korban lainnya adalah anak dari Ratno yaitu Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).

Sedangka empat pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Saminah alias Minah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27).


Minah merupakan anak kedua Misem. Tiga korban merupakan saudara kandung Minah dan satu korban lagi keponakan dari tersangka Minah.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, pembunuhan dilakukan tersangka sekitar 5 tahun lalu tepatnya pada tanggal 9 Oktober 2014 di rumah orangtua mereka.
Sementara itu, jasad korban baru ditemukan pada Minggu (25/08) dalam kondisi sudah berupa tengkorak.

Baca Juga:
Ormas Islam Indonesia Sepakat Pengeras Suara Masjid Diatur, Muhammadiyah: Bagus, Ada Pengaturan


Empat kerangka manusia itu terpendam di kebun belakang rumah Misem, warga Grumbul Karanggandul, Kecamatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.


Dari hasil penyelidikan, keempat kerangka merupakan satu keluarga. Polisi pun saat ini telah mengamankan pelaku dan melakukan pemeriksaan secara intensif terkait kasus pembunuhan tersebut.


Dari hasil pemeriksaan sementara, motif pelaku menghabisi nyawa korban pun terungkap.
Kapolres mengatakan, AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, selama beberapa tahun lalu sering terjadi percekcokan antara Saminah dengan kakaknya, Supratno dan adik-adiknya, Yono dan Heri.


“Beberapa tahun terakhir mereka selalu cekcok terkait dengan penggunaan harta yang merupakan harta milik orangtuanya, Misem,” kata Bambang.

Di tanah tersebut berdiri dua rumah, yakni rumah Misem yang ditinggali bersama Supratno, Yono, Heri dan Vivin. Sedangkan rumah satunya ditinggali para tersangka, yaitu Minah dan ketiga anaknya, Sania, Irvan dan Achmad.

Baca Juga:
Single Jungkook BTS Dituduh Plagiat, Big Hit Buka Suara


“Saminah sudah membangun rumah di lahan tersebut, dibangunkan mantan suaminya, ini menimbulkan kecemburuan yang lain. Sekitar 20 tahun lalu sempat datang pihak bank foto-foto rumah, seperti akan diagunkan. Ini menimbulkan kemarahan dan memicu kemarahan saudara-saudaranya,” ujar Bambang.


Sejak saat itu Saminah sering terlibat pertengkaran dan adu mulut dengan saudaranya.
Pertengkaran antara kakak beradik tersebut sering dilihat oleh kedua anak Minah yaitu Irvan dan Putra.


“Anak-anaknya (Minah) selalu menyaksikan ibunya “dikeroyok” satu lawan tiga. Begitu mereka sudah beranjak dewasa, mereka ikut terlibat. Mereka merasa harus melindungi sehingga mereka ikut membela Ibunya,” kata Bambang.


Kapolres menjelaskan, keempat korban dibunuh satu per satu pada hari yang sama.
Setelah korban tewas, jasadnya ditimbun di lubang lumpur bekas kubangan bebek yang berada di area kebun belakang rumah Misem.


“Yang melakukan pembunuhan adalah Irvan dan Putra dengan cara memukul kepala korban dengan menggunakan besi ungkitan dongkrak dan tabung gas elpiji 3 kilogram,” jelas Bambang.

Baca Juga:
Ternyata Ini Penyebab Meninggalnya Istri Ustad Maulana


Lubang tempat ditemukannya kerangka manusia tersebut berdiameter panjang 1,5 meter, lebar 1,2 meter, dan kedalaman sekitar 40 centimeter. Menurut keterangan warga, lubang tersebut dahulu merupakan kubangan lumpur yang digunakan bebek.


Empat kerangka yang ditemukan dalam kondisi tertumpuk di lubang tersebut. Posisi kerangka agak tertekuk karena lubang sempit.


“Kerangka manusia ditemukan dalam kondisi lengkap. Masih menggunakan pakaian semua,” kata Bambang.


“Yang jelas tidak wajar karena ukuran lubangnya saja berbeda dengan pemakaman pada umumnya.
Posisi kerangka bertumpuk, agak nekuk-nekuk. Diperkirakan masuk lubang dalam kondisi lemas,” ujarnya.


Awalnya yang ditemukan adalah tengkorak kepala, kemudian tulang belulang lainnya.
Mereka adalah kakak beradik Ratno, Yono, Heri, dan Pipin, anak dari Ratno.
Mereka diketahui telah menghilang dari rumah orangtuanya, Misem sejak empat atau lima tahun lalu.

Baca Juga:
Kapal Pengangkut Wisatawan Terbalik di Pantai Tanjung Pasir


Marhadi mengatakan, selama ini warga mengetahui keempat orang tersebut merantau ke luar kota.
Namun hingga kini mereka tidak pernah kembali ke rumah.


“Keempat orang itu kata keluarganya merantau ke luar kota sejak sekitar lima tahun lalu.
Warga tahunya mereka merantau,” kata Marhadi

.
Menurut Marhadi, keluarga tersebut cenderung tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Sehingga warga tidak mengetahui secara pasti kehidupan mereka.


Hal senada disampaikan Arjadi (56), tetangga Misem. Marhadi mengaku tidak pernah mengetahui keberadaan orang tersebut sejak beberapa tahun lalu.


“Warga tahunya pergi, tidak tahu ke mana. Mereka sudah tinggal di sini sekitar 20 tahun lalu. Tapi selama ini ke sini saja tidak pernah,” ujar Arjadi yang rumahnya persis di depan rumah Misem. (Dil)

Komentar

Terbaru