— SEMPAT viral kisah anak kandung yang tega injak kepala ibunya, kini ibu yang sudah maafkan putranya meninggal dunia.
Kisah viral dari wilayah Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur yang memperlihatkan sikap anak yang aniaya ibunya kini kembali berlanjut.
Kisah tersebut menjadi perbincangan publik karena sikap anak yang sangat tega injak kepala ibundanya yang tengah sakit.
Setelah viral, bocah tersebut digiring untuk diamankan pihak kepolisian. Namun, karena sang ibu tidak tega, dia pun meminta untuk anaknya dibebaskan saja.
Kini, sang ibu yang diketahui bernama Rusmini ini telah berpulang.
Seperti hanya menanti permintaan maaf sang anak, Rusmini dikabarkan telah meninggal dunia pada Selasa (27/08).
Kabar tersebut dibagikan oleh Facebook, Humas Polrestabes Surabaya pada Selasa (27/8/2019) malam.
Kabar ini ditulis telah dibenarkan oleh anak sulungnya. Rusmini meninggal dunia di Rumah Sakitg Soewandi pada pukul 14.00 WIB.
Melansir Tribunnews, Rusmini meninggal dunia karena sakit komplikasi.
“Innalillahi wainna ilahi rojiun, telah meninggal dunia, ibu Rusmini. Ibu yg videonya viral karena ditendang kepalanya oleh putranya sendiri.
Barusan humas polrestabes surabaya tlp mas syukur (anak no 1), membenar bahwa ibunya meninggal dunia di rs soewandi hari ini skj. 14.00 wib krn sakit komplikasi.
Jenazah skrng di rmh dan rencana akan dimakamkan di TPU ngagel selesai sholat isya.
Mari Kita doakan alm semoga kusnul khotimah,” tulis akun Humas Polrestabes Surabaya.
Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Rusmini memberikan pesan terakhir kepada anaknya.
Pesan terakhir itu diberikan kepada anaknya saat mendampinginya selama dirawat di RSUD Soewandhie, Surabaya.
Hanya lima patah kata yang disampaikan kepada Novi, anak keduanya yang merawatnya di dalam rumah.
“Minta jaga adik sama bapak,” kata Novi di rumah duka Kedondong Kidul gang 1 RT 05/RW 06, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Selasa (27/8/2019).
Perempuan berusia 26 tahun ini mengaku, ibunya sempat menolak untuk dioperasi.
Selama ini, Rusmini menahan sakit jantung dan paru yang dideritanya sejak tahun 1993.
Sementara ayahnya kini sudah tidak bekerja. Usianya yang sudah 70 tahun.
“Mungkin kemarin sudah tidak kuat menahan, langsung dibawa ke rumah sakit. Seluruh biaya ditanggung Pemkot (Surabaya),” tambahnya.
Semasa hidup, Rusmini mengaku tidak ingin menyusahkan ketiga anaknya.
Meski sudah berusia 60 tahun dia tetap bekerja walau hanya berjualan es teh. (Alz)