Ilustrasi
MANAberita.com — KEGIATAN studi tur rombongan siswa SMP 3 Budaya, Duren Sawit, Jakarta Timur ke kawasan Badui, di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, berakhir petaka, Jumat (25/10). Lima siswa tewas tenggelam saat berenang di Danau Gajeboh, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwiudamar.
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi mengatakan, kronologi kejadian ini berawal saat rombongan SMP Budaya Duren Sawit sebanyak 120 orang studi tur ke Badui. Mereka tiba di terminal Ciboleger pukul 09.00 WIB. Sebelum masuk ke kawasan Badui, rombongan mengisi buku tamu.
Sekitar pukul 12.00 WIB, rombongan pelajar ini beristirahat di Kampung Gajeboh. Ketika itu, sejumlah pelajar pergi menuju ke Danau Gajeboh untuk berenang. Mereka pergi tanpa seizin guru pendamping yang ikut dalam rombongan.
“Awalnya ada tiga orang yang masuk ke air, tapi mereka tidak bisa berenang kemudian tenggelam. Kemudian dua temannya membantu, namun justru ikut menjadi korban meninggal karena tenggelam,” ujar Edy.
Mengetahui adanya pelajar yang tenggelam, warga sekitar berusaha melakukan pencarian. Mereka menyelam hingga ke dasar sungai sedalam tiga meter dan menemukan kelima korban.
“Saat ditemukan, kondisi kelima korban sudah meninggal dunia,” katanya.
Hasil pendataan, identitas kelima korban tewas tenggelam yakni Malvin Reizen Alvino, Moses Imanuel Baskoro, Paskaleo Anesho Telaumbanua, Syahrul Ramadhan, Chrustiano Arthur Immanuel Rumahorboro. Kelima jenazah kemudian dibopong ke puskesmas setempat dan selanjutnya dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Adjidarmo di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Keterangan Kepala Desa Kanekes Jaro Saija, memang ada kepercayaan masyarakat Badui untuk tidak berenang di danau, khususnya saat sedang terik matahari. Kepercayaan ini menurutnya tidak boleh dilanggar.
“Kami selalu mengingatkan kepada wisatawan agar tidak berenang di Danau Gajeboh, terlebih saat terik matahari seperti itu,” kata Jaro Saija, yang merupakan tokoh masyarakat Badui. (Ila)