Ular kobra
MANAberita.com – WARGA Mojokerto heboh oleh kemunculan belasan ular kobra.
Belasan anak ular kobra ditemukan di pekarangan rumah warga di Desa Bangsal, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Pemilik rumah April Suyanto (29) dibuat merinding lantaran satu ekor ular kobra itu sampai masuk ke dalam kamar tidurnya.
“Ada 11 ekor ular kobra yang 10 di depan rumah dan satu masuk ke kamar di atas kasur ukurannya masih kecil,” ujarnya, melansir Tribun Jatim.
Ia mengatakan, seekor ular kobra itu pertama kali ditemukan oleh istri dan anaknya yang saat itu akan rebahan di kamarnya, Jumat (20/12) siang.
Anak ular kobra itu bersembunyi di bawah kain sprei tempat tidurnya. Mereka tidak sadar jika ada seekor ular kobra di atas kamar tidurnya.
“Awalnya itu kok ada yang bergerak di bawah sprei dikira kadal gak tahunya ular, saya buka sprei ternyata ular kobra yang masih kecil,” ungkapnya sembari menunjuk ke arah kamar tidurnya.
Saking paniknya, Suyanto bergegas mengambil batang kayu yang berada di sisi tembok rumahnya.
Ia berulangkali mengarahkan tongkat kayunya ke kepala ular kobra itu.
Ular kobra itu berupaya kabur jatuh dari atas kasur ke lantai sambil menegakkan badannya dan memipihkan lehernya hingga menyerupai sendok.
Ukuran ular kobra sekitar lebih dari 30 sentimeter berwarna gelap.
“Saya ambil kayu terus memukulnya beberapa kali sampai ular itu mati,” selorohnya.
Sebelumnya, ia juga menemukan 10 ekor anak ular kobra yang bersembunyi di saluran irigasi yang berada persis di depan rumahnya, Rabu (18/12) siang.
Sepuluh ekor anak ular kobra itu ditemukan bergerombol saat sedang membersihkan pekarangan rumahnya.
Sontak, ia mengambil batang bambu lalu untuk membunuh kawanan anak ular kobra tersebut.
Setelah itu aa membuang bangkai ular kobra ke aliran sungai di samping jalan raya Bangsal.
“Kalau ular biasa gak masalah ini kan ular kobra berbisa tinggi bahaya kan apalagi di sini ada anak kecil,” pungkasnya.
Kasus lainnya juga terjadi di Wagir, Kabupaten Malang Sabtu siang tadi (21/12).
Seekor ular kobra berwarna hitam, tiba-tiba muncul di dalam sebuah kamar mandi di dalam rumah yang kosong.
Kejadian itu membuat kaget anak-anak kecil yang sedang bermain di dalam rumah tersebut.
Sontak mereka berteriak dan berlari karena ketakutan, sebelum lapor kepada warga sekitar.
Fenomena kemunculan ular kobra ke dalam permukiman penduduk menurut Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan merupakan sesuatu sering terjadi di Indonesia.
Hal ini dikarenakan, ular kobra membutuhkan tempat yang lebih hangat untuk menetaskan telurnya.
“Biasanya kalau musim kemarau yang berkepanjangan, membuat masa kawin ular kobra semakin panjang. Hal ini yang membuat banyak ular berkeliaran,” ucapnya kepada TribunJatim.com, Sabtu (21/12).
Pada umumnya, ular kobra hidup di tempat yang lembab dan kering.
Saat berada di alam liar, ular kobra biasanya hidup di pohon bambu tepi sungai.
Apabila di pekarangan rumah atau di dalam rumah, biasanya hidup di dapur, atau di tempat yang ada kayu-kayunya.
“Karena mereka mencari tempat yang lebih hangat. Untuk itu, misalkan di rumah menyimpan sisa-sisa kayu, lebih baik di tempatkan di tempat yang agak tinggi. Biar nanti tidak digunakan sebagai sarang ular kobra,” ujarnya.
Benda-benda tersebut jadi tempat favorit ular kobra untuk bersarang.
Alasan lain yang membuat ular kobra tersebut memasuki rumah warga ialah, mereka sedang mencari makanan.
Terutama hewan-hewan kecil seperti tikus, kadal, katak dan juga cicak yang lebih banyak memiliki kalori.
Pria yang juga menjadi Bendahara di Perhimpunan Herpetofauna Indonesia (PHI) menyampaikan, jika seekor ular pintar dalam memilih kalori kepada sesuatu yang akan dimangsanya.
Dia mencontohkan, seekor ular piton pasti akan membiarkan tikus yang berjalan di depannya.
Akan tetapi, ketika dia melihat anjing hutan atau babi hutan lewat di depannya, dia akan langsung melilitnya sebelum memangsanya.
“Itu hebatnya ular, dia bisa menghitung kalori dari mangsanya,” ucapnya.
Untuk itu, Nia Kurniawan mengimbau kepada masyarakat, agar menjaga rumahnya dalam keadaan bersih agar tidak dimasuki ular ataupun hewan lain.
Kemudian ialah memberikan penghalang di jendela dan pintu rumah dengan menggunakan kawat.
Kawat ini nantinya akan berfungsi sebagai penghalang bagi hewan yang mau masuk.
“Jadi seperti buat kayak ram-ram an dari kawat. Agar bisa jadi penghalang mereka (ular kobra). Cara ini juga bisa dilakukan di saluran air. Karena kebanyakan kasus ular masuk melewati saluran air,” ucapnya.
Nia Kurniawan juga meminta kepada masyarakat, seandainya bertemu dengan segala jenis ular agar tidak panik.
Dikarenakan, ular tidak akan menyerang apa yang ada di depannya jika tidak ada gerakan secara tiba-tiba.
“Lebih baik diam dan tidak panik. Apabila ular kobra menyemburkan bisanya, biarkan saja. Kalau bisanya habis dia akan lemas dan pergi. Tapi kita harus hati-hati, meski tidak begitu bahaya di kulit, tapi bisa berbahaya kalau mengenai mata kita,” tandasnya. (Alz)