MANAberita.com — KELUARGA bocah perempuan berinisial ZOB tak menyangka kunjungan mereka ke Lapas Perempuan kelas II A Sukamiskin pada Jumat (3/1) berakhir mimpi buruk. Sebab, di saat mereka tengah menjenguk keluarganya yang ditahan di sana, jari telunjuk balita tersebut digigit oleh ikan aligator yang berada di kolam di area lapas. Tanpa diketahui publik, rupanya di dalam lapas perempuan dipelihara dua ekor ikan aligator.
Ibu ZOB, Alina Putri Zahara (32) menuturkan kejadian memilukan itu di luar prediksinya. Di saat beberapa anggota keluarga lain hendak menjenguk salah satu keluarga sekitar pukul 11:00, putrinya berdiri di depan kolam. Apalagi di samping kolam itu, terdapat mainan anak.
Di kolam itu memang terlihat ada beberapa ekor ikan. Namun, Alina tak menyangka salah satu yang dipelihara adalah ikan aligator. ZOB penasaran dan tangannya memancing ikan itu.
“Gak berapa lama ZOB tiba di kolam, tangannya itu pegang tembok karena agak tinggi model bak gitu pas pegang, langsung loncat ikan dari dalam,” ungkap Alina melansir IDNTimes.
Begitu melihat ada ikan yang melompat dari kolam, Alina terkejut. Begitu juga adiknya yang berdiri di belakang ZOB.
“Dipikirnya takut kecebur, enggak kepikiran ada ikan aligator sama sekali,” tambahnya.
dalam kolam
Tidak diketahui sejak kapan dua ikan karnivora itu dipelihara di kolam di dalam Lapas Sukamiskin untuk napi perempuan. Namun, tidak ada pemberitahuan apapun bahwa di dalam kolam dipelihara ikan yang berbahaya bagi manusia.
Dua narapidana perempuan memang sempat berteriak ada ikan galak di dalam kolam tersebut. Tapi, teriakan itu terlambat. Jari telunjuk ZOB sudah digigit dan terluka cukup parah.
“Takut kecebur dia, ikannya loncat langsung gigit. Di saat bersamaan ada dua napi bilang ‘itu awas ada ikan galak’ pas lihat tangan sudah darah ke mana-mana langsung dibawa ke poliklinik,” ujar Alina.
Setelah berada di poliklinik lapas, darah dari gigitan terus mengucur, hingga akhirnya salah satu petugas membantu ke rumah sakit Ibu dan Anak Hermina. Sesampainya di RS Hermina, korban tak langsung mendapat tindakan. Maka, akhirnya bocah malang itu langsung dilarikan ke RS Borromeus.
“Begitu tiba di RS Borromeus, lalu ditindak karena luka menganga gitu. Gigitan parah banget. Darah selama perjalanan terus keluar,” tutur dia.
Alina menambahkan dari luar sepintas tidak ada ikan karnivora yang dipelihara di kolam tersebut. Informasi mengenai peringatan pun tak tidak dipajang di area tersebut. Menurut Alina, hal tersebut berbahaya, karena lokasi kolam dekat dengan tempat bermain anak di dalam lapas.
“Sebenarnya itu kolam biasa. Terbuka banget, gak ada plang gak ada (tulisan mengenai) safety. Gak ada tulisan ‘ini ikannya bahaya’. Memang di lapas banyak banget petugas, tapi gak ada yang kasih tahu,” katanya.
Kondisi saat ini dari korban saat ini sudah mendapatkan pertolongan di RS Borromeus. Tangannya sudah diperban dan sedikit masih merasakan kesakitan. Namun, Alina menyayangkan hingga saat ini, tidak ada itikad baik dari pihak lapas untuk merespons kejadian tersebut.
“Tangannya diperban, masih kesakitan dia, kalau kesakitan rewel. Sampai sekarang dari lapas gak ada kontak sama sekali, kayak gak ada (kejadian) apa-apa,” kata Alina. (Dil)